Kamis 20 Jun 2013 08:11 WIB

AS Tuduh Tiga Negara Bersekongkol Terkait Perdagangan Manusia

Perdagangan manusia/ilustrasi
Foto: flarenetwork.org
Perdagangan manusia/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia, Cina, dan Uzbekistan bersekongkol melakukan perdagangan manusia dan kerja paksa. Dikatakan juga akan adanya kemungkinan tiga negara itu menghadapi sanksi di tengah upaya Presiden Barack Obama untuk menjaga hubungan dengan masing-masing negara terkait isu strategis.

Tiga negara tersebut mendapatkan ranking yang rendah dalam laporan tahunan departemen luar negeri terkait perdagangan manusia. Mereka bergabung dengan 16 negara lain yang dikatakan AS gagal melawan atau malah melakukan perdagangan manusia yang diperkirakan memakan korban 27 juta orang.

Tahun lalu, Obama menyatakan meningkatkan perhatian untuk melawan perdagangan manusia. Termasuk mengeluarkan kebijakan baru yang melibatkan kontrak federal di negara lain. Obama pun memiliki waktu 90 hari untuk menentukan apakah tiga negara itu akan disanksi atau tidak. Seperti penghentian bantuan luar negeri dan menahan dukungan AS di Bank Dunia.

Juru bicara Gedung Putih, Caitlin Hayden enggan berkomentar mengenai sanksi dari Obama terhadap Rusia, Cina, dan Uzbekistan. 

Direktur Advokasi Human Rights Watc John Sifton mengkritik pengenaan sanksi yang tidak konsisten. "Departemen Luar Negeri telah memerlihatkan kesiapannya untuk memberi sanksi bahkan kepada negara terkuat sekali pun... Pertanyaannya, apakah Gedung Putih siap untuk melaksanakan sanksi tersebut," ujarnya seperti dikutip New York Times, Kamis (20/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement