Senin 01 Jul 2013 21:11 WIB

AS Juga Sadap Kantor Kedutaan Prancis, Italia, Yunani

Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA.CO.ID
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Prancis, Italia dan Yunani termasuk di antara 38 sasaran gerakan memata-matai oleh divisi sandi Amerika Serikat. Laporan itu berdasar dokumen, yang dibocorkan mantan agen buron CIA, Edward Snowden.

ke suratkabar "The Guardian".

Salah satu bocoran arsip Badan Keamanan Negara Amerika Serikat (NSA) itu menyatakan pejabat sandi menyasar kedutaan dan kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan menanamkan penyadap di sarana elektronika komunikasi. Mereka memanfaatkan kabel dan mengumpulkan komunikasi dengan antena khusus, kata laporan pada laman Guardian pada Minggu.

Upaya dilakukan untuk menguping kedutaan Prancis, Italia dan Yunani di Washington. Sementara Jepang, Meksiko, Korea Selatan, India dan Turki disebut-sebut dokumen tersebut sebagai sasaran pada 2010.

Mingguan Jerman "Der Spiegel" sebelumnya mengungkapkan bahwa Eropa Bersatu adalah salah satu sasaran program besar mata-mata Internet Washington, dengan penyadap tersembunyi di kantor Uni Eropa di Brussels dan Amerika Serikat.

Menurut dokumen yang diterima oleh Guardian, penyadap ditanamkan di mesin fax tersandikan di kedutaan Uni Eropa di Washington. Penyadapan itu bagian dari gerakan "Perdido", yang diduga untuk mempelajari perpecahan di antara negara anggota.

Aksi penyadapan terhadap kantor Prancis untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa diberi kata sandi "Blackfoot", sementara kedutaannya di Washington dinamai "Wabash". Sementara kedutaan Italia di Washington juga disasar dalam gerakan "Bruneau".

Uni Eropa Paris dan Berlin, Ahad (30/6) menanggapi dengan berang dan menuntut jawaban atas tuduhan bahwa Washington menyadap kantor badan Eropa itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement