REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perdana Menteri Cina, Li Keqiang, mengatakan pada Menteri Pertahanan India AK Antony bahwa kedua negara dapat menyelesaikan sengketa perbatasan mereka, lapor media negara pada Jumat (5/7) yang dikutip AFP. Li mengatakan, kedua belah pihak bisa menciptakan perdamaian serta lingkungan yang stabil.
Antony melakukan kunjungan tiga hari ke Cina, pertama untuk kepala pertahanan dari negara besar di Asia Selatan itu dalam tujuh tahun terakhir. Antony mengatakan pada Li bahwa perkembangan persahabatan India dan Cina akan menguntungkan dunia.
Perjalanannya itu disebabkan para tetangga India, yang berperang singkat tahun 1962, terlibat dalam ketegangan karena pergerakan pasukan di wilayah perbatasan Himalaya yang disengketakan. India menduga pasukan Cina memasuki hampir 20 kilometer wilayah yang diklaim India. Ketegangan terjadi selama tiga minggu dan diatasi dengan dialog.
Menjelang kedatangan Antony pada Kamis, seorang Jenderal Cina yang terkenal dengan pandangan nasionalisnya mengeluarkan peringatan pada India atas sengketa perbatasan. "Pihak India seharusnya tidak memprovokasi masalah baru dan meningkatkan penggunaan militer di wilayah perbatasan dan membangkitkan masalah baru," kata Mayor Jenderal Luo Yuan.
Kunjungan Antony bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif ke Beijing. Kunjungan ke luar negeri Sharif tersebut merupakan pertama sejak memenangkan pemilu pada Mei lalu.