REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pembocor intelejen Amerika Serikat Edward Snowden telah mengajukan permohonan suaka sementara di Rusia pada Selasa (16/7).
Seperti dilaporkan AFP, Snowden membuat surat permohonan tersebut dari zona singgah bandar udara Sheremetyevo, Moskow pada Selasa waktu setempat. Saat membuat aplikasi tersebut ia ditemani seorang penerjemah.
"Surat aplikasi telah diajukan ke otoritas Rusia," kata Anatoly Kucherena, pengacara yang dekat dengan Kremlin. Kucherena ikut serta dalam pertemuan dramatis di bandara dan membantu buronan itu memahami keruwetan perundang-undangan Rusia setelah itu.
"Tak ada cara (lain) untuk menyelesaikan situasi ini," kata Kucherena kepada AFP dalam satu wawancara di Moskow. Dia mengatakan bahwa Snowden akan tetap di bandara sementara permintaan suaka diproses.
Dalam aplikasinya, Snowden telah menulis bahwa dia merasa khawatir atas keselamatannya jika ia kembali ke AS, kata Kucherena.
"Dia menulis bahwa dia takut atas kehidupan, keselamatannya, dia takut penyiksaan dan hukuman mati diberlakukan atas dirinya," kata Kucherena secara terpisah dalam keterangan yang disiarkan televisi. "Dan berdasarkan hal-hal ini, pemahaman posisi dan situasinya, Dinas Migrasi Federal (FMS) tentu seharusnya menerima permintaannya."
FMS membenarkan bahwa pihaknya telah menerima aplikasi itu.