REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Buron Amerika Serikat, Edward Snowden, tidak akan lagi melakukan pembocoran informasi dan berencana membangun hidup baru di Rusia. Negara yang memberinya tempat perlindungan selama satu tahun.
Anatoly Kucherena, seorang pengacara Rusia yang membantu Snowden, mengatakan warga AS yang berumur 30 tahun itu telah mendapatkan tempat tinggal di rumah pribadi milik para pekerja Amerika setelah ia meninggalkan bandar udara Sheremetyevo pada Kamis.
Snowden sebelumnya terperangkap di bandara tersebut dalam ketidakpastian status selama lebih dari lima pekan.
Janji untuk tidak menerbitkan informasi yang bisa membahayakan Amerika Serikat merupakan syarat yang diajukan Presiden Rusia, Vladimir Putin, jika warga Amerika itu ingin mendapatkan suaka.
''Namun, janji Snowden itu tidak diperluas kepada kelompok anti-kerahasiaan WikiLeaks yang telah mendapatkan materi dalam jumlah banyak dari Snowden,'' kata Kucherena.
Kucherena juga mengatakan Snowden tidak percaya bahwa bocoran-bocoran yang dilakukannya telah membayakan negaranya.
"Edward telah meyakinkan saya bahwa ia tidak berniat untuk membocorkan lagi dokumen yang mencemarkan pemerintah Amerika," ujarnya.
"Tapi, ketika berada di Hong Kong, ia telah memberikan sebagian dokumen kepada para wartawan,'' katanya. ''Hal itu tentunya tidak bisa ia tarik kembali."
Kucherena, yang memiliki dua jabatan penting di badan-badan penasihat pemerintah Rusia, mengatakan bahwa Snowden ingin menyewa sebuah apartemen dan mencari pekerjaan di Rusia.
Mantan pegawai kontrak Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) itu tidak memiliki rencana untuk meninggalkan Rusia dalam waktu dekat.