REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Setidak-tidaknya, 141 orang tewas dalam kekerasan yang melibatkan suku Kurdi dan kelompok di Suriah timurlaut, kata kelompok pemantau pada Rabu (16/10).

Sejumlah orang dari beberapa desa di provinsi kaya minyak, Hasake, terlibat bakutembak dengan kelompok oposisi Suriah, yang bersekutu dengan Alqaidah. Kelompok itu adalah Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) serta Kubu Al-Nusra, kata Observatorium untuk Hak Asasi Manusia, seperti dilansir AFP.

"Setidak-tidaknya, 41 orang (tewas), termasuk 29 ISIL, Front Al-Nusra dan para petempur Islam," kata Observatorium itu dan menambahkan seorang yang tewas adalah pemimpin lokal Al-Nusra asal Mesir. "Juga tewas 12 orang dari Komite untuk Perlindungan Rakyat Kurdi (UPG)," kata kelompok yang bermarkas di Inggris itu.

Bakutembak terjadi di daerah berpenduduk sebagian besar Kurdi selama beberapa bulan ini.  Sementara ISIL berusaha mengusir UPG dari daerah yang berada dalam kekuasaannya.

Bentrokan bersenjata yang terakhir terjadi di Hasake itu yang meletus Selasa (15/10) pagi, dan para anggota UPG berhasil merebut satu pos pemeriksaan ISIL.

Para pengamat mengatakan ISIL bertujuan melumpuhkan persaingan dari kelompok bersenjata lain, yang giat di daerah itu di luar kekuasaan pasukan pemerintah Presiden Bashar al-Assad, dan perangnya dengan Kurdi adalah bagian dari strateginya untuk menguasai wilayah itu dan sumber-sumber alamnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika