REPUBLIKA.CO.ID, MONTEVIDEO -- Presiden Paraguay Horacio Cartes, Kamis (24/10), berikrar akan meningkatkan kehadiran pasukan keamanan di wilayah utara negeri itu, setelah kelompok oposisi Tentara Rakyat Paraguay (EPP) menyerang patroli polisi pada Rabu malam (23/10).
"Apa yang kami lakukan ialah membuat kehadiran kami diketahui dan membuatnya jadi lebih besar," kata Cartes, yang dikuti beberapa sumber media di Ibu Kota Paraguay, Asuncion. "Pekerjaan berlanjut," kata Cartes, seperti dilansir Xinhua yang dikutip Jumat (25/10).
Ia merujuk kepada perang pemerintah melawan kelompok gerilyawan tersebut. Menurut dia, Kementerian Dalam Negeri Paraguay bertugas melancarkan aksi itu. Oposisi EPP menyergap tiga patroli polisi di dekat Horqueta di Concepsion di bagian utara negeri itu, 428 kilometer di sebelah utara Asuncion, Ibu Kota Nasional negeri tersebut, Rabu larut malam, menewaskan seorang personel polisi dan melukai dua orang lagi.
Saat menggambarkan penyergapan itu sebagai serangan yang kejam. Menteri Dalam Negeri, Francisco De Vargas, mengatakan serangan tersebut merupakan penghinaan bagi kepolisian dan semua rakyat Paraguay. Ia juga berjanji akan melakukan tindakan guna memerangi kelompok oposisi itu dalam beberapa jam ke depan.
Cuma dua hari setelah Cartes, pengusaha multi-jutawan yang beralih jadi politikus, memangku jabatan pada 15 Agustus, EPP mengaku bertanggung-jawab atas kematian lima penjaga keamanan di satu pertanian di Concepcion. Sebagai reaksi, Cartes memerintahkan pengerahan pasukan bersenjata ke Concepcion, serta dua wilayah lain "guna menjamin keamanan dalam negeri.
EPP, satu kelompok gerilyawan yang beroperasi sejak 2008 di bagian utara Paraguay, juga telah dituduh membunuh, menculik, serta melancarkan serangan terhadap kantor polisi.