Selasa 29 Oct 2013 10:23 WIB

Senator AS Minta Program Spionase AS Dihentikan

Rep: Nur Aini/ Red: Fernan Rahadi
ilustrasi Mata mata
ilustrasi Mata mata

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kepala panel intelijen Senat Amerika Serikat, Dianne Feinstein meminta peninjauan total program spionase terhadap negara aliansi setelah ada laporan AS menguping pembicaraan telpon Kanselir Jerman, Angela Merkel.

Feinstein dari Partai Demokrat mengatakan komitenya tidak mendapat informasi yang memuaskan selama dekade program spionase dari Badan Keamanan Nasional (NSA). Dia mengatakan Presiden Barack Obama tidak diberi informasi terkait pengumpulan data komunikasi Angela Merkel sejak 2002.

"Sehubungan dengan pengumpulan data NSA pada pemimpin negara sekutu AS termasuk Prancis, Spanyol, Meksiko, dan Jerman, izinkan saya menyatakan dengan tegas, saya benar-benar menentang," ujarnya dalam pernyataan yang dilansir Aljazirah, Selasa (29/10).

Menurutnya, presiden harus diminta persetujuan untuk setiap pengumpulan data tersebut. Pernyataan itu datang menyusul laporan bocoran baru dari mantan analis NSA, Edward Snowden yang menunjukkan NSA menyadap telpon Merkel dan 34 pemimpin dunia lainnya.

Menanggapi program itu, pemerintah Jerman meminta penangguhan perjanjian dengan AS yang memberi izin akses negara itu untuk transfer data dari transaksi mencurigakan di bank.

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan program spionase digunakan untuk tujuan keamanan. Namun, dia menambahkan mungkin AS perlu memberi aturan tambahan dalam kegiatan mata-mata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement