Kamis 07 Nov 2013 13:24 WIB

Supertopan Haiya 'Serbu' Filipina

Angin Topan (ilustrasi)
Foto: AP
Angin Topan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA DAVOA -- Kelas-kelas sekolah di beberapa provinsi selatan Filipina dibatalkan karena supertopan Haiyan datang semakin dekat ke pantai timur negara itu, Kamis (7/11).

Badan Layanan Atmosfir , Geofisika dan Astronomi Filipina mengatakan di buletinnya pada pukul 08.00 waktu setempat, topan itu terletak sekitar 712 kilometer di timur Kota Hinatuan, di Provinsi Surigao del Sur, membawa angin hingga 250 kilometer per jam.

"Di Provinsi Cebu, kelas dihentikan berlaku untuk semua tingkatan di sekolah-sekolah negeri dan swasta pada 7 sampai 8 November," kata Gubernur provinsi itu Hilario Davide III.

Gubernur Provinsi Surigao del Sur Johnny Pimentel mengatakan, kami mengalami hujan lebat sekarang, tetapi belum ada angin kencang.

Ia telah memerintahkan evakuasi di seluruh daerah rawan banjir di provinsinya yang berada di bawah peringatan publik sinyal satu badai badai (dengan angin hingga 55 kph) dan 2 (55-65 kph). "Kami sudah mempersiapkan sejak Rabu," kata Pimentel kepada Xinhua.

Gubernur di Compostela Valley dan Davao del Norte, daerah yang sangat dilanda Topan Bopha (nama lokal Pablo) tahun lalu, juga meminta tentara dan polisi untuk membantu tim penyelamat bencana dan untuk kemungkinan banjir besar yang disebabkan Topan Haiyan yang dalam bahasa lokal disebut Yolanda.

Pasukan Penjaga Pantai Filipina di Kota Bislig, daerah Surigao del Sur lainnya diperkirakan akan terkena dampak langsung badai, dan mengatakan bahwa semua perjalanan laut sudah dihentikan.

Tujuh daerah di wilayah Visayas di Filipina Tengah dan di Mindanao utara berada di bawah sinyal nomor dua, sementara 30 daerah lain di seluruh kepulauan itu berada di bawah sinyal nomor satu.

Badai paling kuat di Filipina tahun ini diperkirakan akan membuang hujan berat dengan curah intens berdiameter 600 kilometer awan, dan biro cuaca negara telah menyarankan masyarakat untuk waspada.

Filipina mendapat rata-rata 22 badai setiap tahun, berada di apa yang disebut 'Sabuk Topan', antara Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan. Haiyan pada 2013 adalah badai ke-24.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement