Jumat 08 Nov 2013 12:14 WIB

RI-Australia Diskusikan 'Colomblo Plan'

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop
Foto: Reuters
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, dengan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mendiskusikan lebih detail mengenai 'Colombo Plan' yang menekankan pengembangan sumber daya manusia di kedua negara.

"Kami memiliki banyak kesempatan beberapa waktu lalu untuk meningkatkan hubungan kedua negara," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/11).

Menurut dia, pertemuan yang digelar di sela-sela Bali Democracy Forum VI itu yang ketujuh kalinya dengan Bishop untuk membicarakan menyangkut kerja sama. Marty menjelaskan kedua negara tengah mencari jalan dan cara baru untuk meningkatkan kerja sama selanjutnya.

Sementara itu, Bishop mengungkapkan, pertemuan yang digelar selama sekitar 30 menit tersebut mendiskusikan berbagai hal salah satunya lebih detail terkait dengan 'Colombo Plan' yang baru. Dalam kesempatan itu, pemerintah Australia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang menjadi salah satu dari empat negara di kawasan Asia Pasifik sebagai tempat pertukaran pemuda.

"Mahasiswa Australia bisa berkesempatan untuk belajar dan berbubungan langsung dengan masyarakat lokal. Itu sangat bagus untuk hubungan budaya kedua negara," katanya.

Selain mendiskusikan terkait peningkatan kerja sama pengembangan sumber daya manusia, kedua menteri luar negeri bertetangga itu juga mendiskusikan terkait kerja sama lain di antaranya peningkatan kerja sama ekonomi seperti negosiasi pengiriman barang melalu jalur laut dna perjanjian kerja sama bebas.

Pihaknya menginginkan agar diskusi tersebut akan dibawa ke dalam kerangka multilateral seperti melalui pertemuan G-20 yang akan digelar di Australia tahun 2014.

Selain melalui G-20, pertemuan menteri perdagangan dunia atau WTO yang akan digelar di Bali, Desember 2013 juga diharapkan membahas peningkatan kerja sama perdagangan kedua negara. "Kedua negara memiliki ambisi yang sama untuk menghasilkan hasil yang positif dalam WTO," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement