REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan kontraktor teknologi informasi Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) Edward Snowden kembali merilis informasi keculasan intelijen. Kali ini Snowden membocorkan adanya program kerja sama intelijen antara Paman Sam dan Inggris.
Pria berusia 30 tahun tersebut mengatakan, kerja sama kedua negara 'intim' itu bernama Five Eye. Kerja sama itu, kata Snowden, mengizinkan NSA menyalin seluruh nomor ponsel dan alamat email, dan aktivitas internet warga Inggris.
Kerja sama tersebut dikatakan dia berlangsung sejak 2007 silam.Dalam memo yang dikirim Snowden ke media-media Inggris, Rabu (20/11) itu dikatakan, penyalinan fasilitas komunikasi itu untuk kebutuhan komunitas intelijen AS bersama negara-negara sekutu 'karib'.
''Kesepakatan itu untuk kebutuhan bersama komunitas intelijen AS dan negara-negara lainnya,'' tulis Snowden, seperti dilansir the Guardian, Kamis (21/11).
Dikatakan Snowden, setidaknya ada lima negara dalam program tersebut. Selain Washington dan London, tiga negara lain yang menjadi mitra kuat adalah Australia, Selendia Baru dan Kanada. Kelimanya punya ikatan intelijen kuat untuk memata-matai aktifitas komunikasi warganya sendiri.
The Guardian melaporkan Five Eye disetujui sejak 2005, dan dikembangkan pada 2007. Rancangan awalnya bikinan NSA. Snowden mengungkapkan, NSA meminta Inggris sebagai mitra terkuat dalam praktik kontra-terorisme.
Five Eye menggunakan data seluruh warga Inggris yang menggunakan seluler dan terkoneksi ke internet. Tercatat lima juta warga Inggris berhasil diawasi lewat program tersebut. Dijelaskan Snowden, NSA melakukan apa yang disebut analisis 'tiga lompatan'. Yaitu menjaring dua orang yang terhubung oleh satu orang yang dicurigai.
BBC News mengatakan, informasi Snowden kali ini mengundang 'kernyit dahi' di pemerintahan. Seperti diketahui sebelumnya, Uni Eropa (UE) setuju untuk merivisi semua kerja sama intelijen dan pertukaran informasi dengan AS. Inggris adalah salah satu negara berpengaruh di UE.
Kementrian Luar Negeri Inggris menanggapi dingin pemberitaan di ibu kota London tersebut. Lewat pernyataan resmi yang diterima BBC News, Kamis (21/11), Kementrian itu menyatakan, Snowden berfantasi dengan statusnya sebagai buron intelijen AS. ''Ini adalah spekulasi,'' tulis penyataan Kemenlu Inggris, Kamis (21/11).