REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia menjamin krisis diplomatik dengan Indonesia akan mereda. Kementerian Luar Negeri di ibu kota Canberra menyatakan siap kembali bekerja membangun kepercayaan dua negera.
''Kami bertekad untuk mencapai itu,'' kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Julie Bishop seperti dilansir Sydney Morning Herald, Sabtu (23/11).
Pernyataan Bishop itu menyusul mulai terbengkalainya kerja sama dua negara pascaterbongkarnya skandal penyadapan di Jakarta. Sydney Morning Herald melansir Menteri Pertanian Australia Barnaby Joyce terpaksa menunda kunjungan ke Indonesia.
Barnaby semestinya berada di Jakarta pekan ini. Namun, guncangan bilateral dalam sepekan terakhir, membuat Kementerian memilih menunda perjalanan. Tidak ada rincian kapan Joyce akan merencanakan kembali agenda keberangkatan.
Barnaby mengatakan penghentian sementara semua hubungan kerja sama dua negara, telah memberi dampak kerugian. Perselisihan Jakarta-Canberra dikatakannya telah merusak hubungan komersial kedua negara.
Sementara itu, mantan Perdana Menteri (PM) Australia Julia Gillard menolak untuk berkomentar tentang skandal penyadapan tersebut. Dalam dialog bersama CNN News, Sabtu (23/11) rival politik Tony Abbott pada 2009 itu mengaku dirinya tidak punya pengetahuan apa pun tentang kerja intelijen.
Pemahaman minim itu membuat dia tidak tepat mengomentari persoalan itu. Bekas Ketua Partai Buruh Australia ini hanya menanggapi cara penyelesaian Abbott dalam pertikaian diplomatik kali ini. Gillard tidak setuju aksi berkirim surat pemerintah menanggapi desakan maaf dari Indonesia.
Menurut dia, Abbott harus melakukan sikap yang sama seperti perselisihan antara Amerika serikat (AS) dan Jerman. Gillard menyampaikan kemarahan Kanselir Jerman Angela Merkel terhadap AS, sama seperti yang dialami SBY dan Australia.
Obama hanya perlu meyakinkan Merkel bahwa penyadapan itu tidak akan terjadi lagi di masa mendatang. ''Dan saya pikir itu respon paling tepat,'' kata Gillard.
Juru Bicara Oposisi Australia Bidang Luar Negeri Tanya Plibersek menunjukkan keterbukaan Partai Buruh untuk meminjam mantan Perdana Menteri Kevin Rudd sebagai delegasi perbaikan hubungan ke Indonesia. Rudd dianggap dekat dengan Jakarta. Pun, bukan satu kebetulan, penyadapan tersebut terjadi di masa terakhir Rudd menjabat sebagai Perdana Menteri.
''Kevin Rudd seorang diplomat senior. Dia bisa meredakan ketegangan diplomatik (dengan Indonesia),'' kata Plibersek, seperti dikutip the Australian, Ahad (24/11).