REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kepala Dewan Keamanan Nasional (NSA) Jenderal Keith Alexander menolak gagasan seorang pejabat di lembaganya untuk memberikan amnesti kepada Edward Snowden jika pembocor itu mau menghentikan menyebarluaskan dokumen-dokumen rahasia.
Menurut Alexander kesepakatan amnesti adalah preseden berbahaya untuk para pembocor dokumen di masa mendatang.
"Ini adalah analog untuk penyandera yang menawan 50 sandera, menembak 10 sandera dan lalu berkata 'Kalian beri saya amnesti penuh dan saya akan membebaskan 40 sandera sisanya,'" kata Alexander dalam program "60 Minutes" stasiun televisi CBS.
Gagasan mengenai pemberian amnesti kepada Snowden diungkapkan Rick Ledgett, kepala gugus tugas NSA yang menginvestigasi dampak pembocoran dokumen oleh Snowden.
Ledgett berbicara dalam program "60 Minutes" mengatakan beberapa rekannya, meski tidak semua, di lembaga itu setuju dengan pandangannya tersebut.
"Pandangan pribadi saya adalah ya, layak melakukan pembicaraan bagi kesepakatan yang mungkin," kata Ledgett. Namun Snowden harus memberikan jaminan kuat terlebih dahulu bahwa dokumen-dokumen sisanya terjaga.
Snowden dikabarkan telah mencuri 17 juta dokumen rahasia. Jumlah ini tak dibantah oleh Ledgett. Sekitar 58.000 dokumen rahasia yang diambil Snowden itu telah dibocorkan ke sejumlah media massa, lapor koran Inggris The Guardian.