REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pensiunan bintang bola basket Amerika Serikat, Dennis Rodman, mengatakan kunjungannya ke Korea Utara bukan untuk berbicara soal politik atau hak asasi manusia, kendati ada ketegangan politik menyangkut penghukuman mati paman pemimpin Korut Kom Jong-un.
"Ini tidak ada hubungannya dengan saya. Maksudnya, apapun yang telah dilakukan pamannya dan siapa pun yang melakukan apa pun di Korea Utara, saya tidak bisa mengendalikannya. Maksud saya, hal seperti ini telah berlangsung selama bertahun-tahun," kata Rodman kepada Reuters di hotelnya di Beijing pada Kamis (19/12), sebelum ia berangkat ke bandar udara.
"Saya ke sana (Korut, red) dalam rangka pertandingan basket dan untuk bersenang-senang."
Selama kunjungannya di Korea Utara, Rodman dijadwalkan memberikan pelatihan selama empat hari bagi tim bola basket nasional Korut.
Ia juga akan kembali ke Pyongyang pada bulan Januari bersama satu tim sesama mantan bintang Persatuan Bola Basket Nasional Amerika Serikat (NBA) untuk mengadakan pertandingan basket pada hari ulang tahun Kim.
"Saya pergi ke sana hanya untuk mencoba melakukan sesuatu yang sangat disukai oleh banyak orang, bermain dan berusaha mengajak anak-anak Korea untuk bermain," kata Rodman kembali.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
