Sabtu 21 Dec 2013 11:04 WIB

Serangan Bom di Irak Utara, 14 Tewas

Warga Irak berjalan di bekas ledakan bom di kota Shula, Irak
Foto: AP Photo/Hadi Mizban
Warga Irak berjalan di bekas ledakan bom di kota Shula, Irak

REPUBLIKA.CO.ID, KIRKUK -- Serangan bom dan penembakan di Irak Utara, Jumat (20/12), menewaskan 14 orang. Ini adalah rentetan aksi kekerasan di Irak dalam beberapa tahun terakhir.

Namun hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, pemerintah menuding gerilyawan Al-Qaida disebut-sebut menjadi dalang dari serangan tersebut.

Dua bom pinggir jalan meledak di halaman yang digunakan untuk menjual ternak di kota utara yang disengketakan Tuz Khurmato, atau 170 kilometer (100 mil) di utara Baghdad. "Sembilan orang tewas dan melukai 24 lainnya," kata polisi dan para petugas medis, seperti dinukil dari Reuters.

Di kota utara Hawija, 210 km utara ibu kota, kelompok gerilyawan menyerbu dua rumah yang berdekatan, menembak mati lima anggota keluarga yang mereka miliki. "Kemudian membom bangunan itu sebelum

melarikan diri," kata polisi.

Hawija, dekat kota Kirkuk, menjadi tempat pertempuran antara gerilyawan dengan pasukan pemerintah. Para pejabat lokal di Kirkuk percaya serangan Hawija adalah bagian dari konflik itu.

Jasa-jasa keamanan Irak memperkirakan lebih banyak terjadi serangan pada beberapa hari ke depan menjelang hari suci Syiah Arbaeen pekan depan. Pada Kamis, bom bunuh diri di Irak menewaskan sedikitnya 36 orang dalam serangan yang menargetkan peziarah Syiah.

Perkembangan kekerasan telah menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya pertumpahan darah yang terjadi pada 2006-2007, ketika puluhan ribu orang meninggal.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement