REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Orang tua yang kehilangan anak semata wayangnya akan diberikan santunan tiga kali lipat lebih besar dari santunan yang sekarang didapatkan. Pejabat Senior Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Cina, Wang Hailong, berjanji akan mundur dari jabatannya jika gagasan ini tidak dibahas hingga akhir tahun.
Rencananya, mulai tahun depan, pasangan suami istri yang tinggal di kota akan mendapatkan kompensasi 340 yuan (atau 56 dolar AS atau sekitar Rp 620 ribu) per orang per bulan jika anak mereka meninggal dunia.
Sebelumnya, pada tahun 2010 pasangan orang tua hanya mendapatkan sekitar 100 yuan (atau sekitar Rp 190 ribu) per bulan per orang tua sebagai insentif jika anak semata wayang mereka meninggal dunia. Sementara pasangan yang tinggal di desa mendapatkan 170 yuan per bulan.
Sejak tahun 1980, Cina menganut kebijakan 'hanya satu anak'. Artinya, Cina telah mereduksi 400 juta potensi kelahiran. Masalahnya, ketika memasuki masa tua, orang Cina akan sangat bergantung pada anak untuk bisa merawatnya di usia senja. Di sisi lain, Cina masih minim dalam hal asuransi dan sistem jaminan kesehatan.
Alhasil, jika orang tua kehilangan anak tunggal karena meninggal dunia, orang tua ini khawatir hidup mereka akan merana sehingga perlu mendapatkan insentif yang lebih. Mulai tahun depan, Cina akan lebih melonggarkan kebijakan kependudukan dengan mengizinkan masyarakatnya memiliki dua anak.