Senin 13 Jan 2014 22:36 WIB

Menlu Jerman: Kebijakan Pemukiman Israel Rusak Upaya Perdamaian

Warga Palestina memprotes pemukiman Israel
Foto: AP/Majdi Mohammed
Warga Palestina memprotes pemukiman Israel

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier memberikan penghormatan terakhir kepada Ariel Sharon di Yerusalem pada Senin, tetapi memperingatkan bahwa Israel merusak upaya perdamaian dengan kebijakan permukimannya.

Steinmeier tiba di Israel pada Minggu, sehari setelah mantan perdana menteri bermasalah itu meninggal, dalam perjalanan untuk membahas upaya perdamaian.

Itu kunjungan pertamanya ke kawasan tersebut sejak kembali ke kementerian luar negeri Jerman pada bulan lalu.

Tapi, jadwalnya harus segera disusun kembali agar sesuai dengan pengaturan pemakaman Sharon, dengan Steinmeier mewakili Jerman pada misa pagi di Yerusalem dan kemudian di penguburannya.

Saat berbicara kepada wartawan menjelang pembicaraan dengan kepala perunding Israel Tzipi Livni di Yerusalem dan Presiden Palestina Mahmud Abbas di Ramallah, Steinmeier menyatakan akan menekankan bahwa kedua pihak perlu merebut kesempatan bagus.

Ia menyatakan Jerman memperkirakan Palestina melakukan tugasnya, tapi memperingatkan Israel bahwa pembangunan berkelanjutan permukiman merusak pembicaraan langsung, yang dimulai pada Juli.

"Jelas bahwa pembangunan berkelanjutan itu betul-betul menyakiti upaya tersebut," katanya.

Dukungan teguh Jerman atas Israel tetap sejak Perang Dunia II sebagai imbalan masa lalu Nazi-nya dan Berlin secara luas dilihat sebagai sekutu terdekat Israel di Eropa.

Tapi, Jerman baru-baru ini meningkatkan tekanan pada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk lebih menahan diri dari pembangunan di tanah, yang Palestina inginkan untuk negara masa depan, sementara Washington menekankan prakarsa perdamaian sembilan bulan.

Pada pekan lalu, Israel mengumumkan rencana membangun 1.800 lagi bagi pemukim di Tepi Barat dan tanah caplokan Yerusalem timur, yang memicu kecaman tajam Washington dan Brussels.

Meskipun demikian, Steinmeier menyatakan yakin atas perundingan langsung, yang diperjuangkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, dengan mengatakan 2014 dapat menjadi tahun penentu bagi upaya perdamaian Israel-Palestina."Kemungkinan tampak lebih baik pada saat ini daripada sebelumnya," katanya.

"Kami mendukung upaya rekan saya Kerry dari Amerika Serikat dan berharap bahwa kita berhasil kali ini dalam meletakkan dasar bagi penyelesaian dua-negara," katanya.

Steinmeier sedianya mengadakan pembicaraan dengan Netanyahu, tapi pertemuan itu dibatalkan karena upacara bagi Sharon, kata perutusan Jerman.

Kanselir Jerman Angela Merkel dijadwalkan ke Israel pada Februari atas undangan

Netanyahu untuk pembicaraan tahunan di antara kedua pemerintah mereka.

Steinmeier menjabat sebagai diplomat puncak Jerman pada 2005-2009, dalam masa jabatan pertama Merkel.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement