Ahad 26 Jan 2014 00:44 WIB

Menlu Lebanon Tolak Mencap Hizbullah Sebagai Teroris

Hizbullah, sayap militer Lebanon yang berhasil mengusir Israel dari pada 2006 silam.
Foto: Reuters
Hizbullah, sayap militer Lebanon yang berhasil mengusir Israel dari pada 2006 silam.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN  -- Menteri Luar Negeri sementara Lebanon Adnan Mansour pada Jumat (24/1) waktu setempat menolak pelabelan Hizbullah sebagai kelompok teroris. Penegasan ini berkaitan dengan adanya beberapa peserta dalam perundingan perdamaian Jenewa II yang menyinggung tentang kelompok itu.

Berbicara di bandara Beirut sekembalinya dari kota Montreux, Swiss, di mana ia mengambil bagian dalam sesi pembukaan konferensi perdamaian Jenewa II tentang Suriah, Mansour mengatakan ketika beberapa pihak di konferensi menggambarkan Hizbullah sebagai kelompok teroris, itu benar-benar tidak dapat diterima. "Karena mereka berjuang melawan musuh negara (Israel, red) demi melindungi tanah Lebanon," ujar Mansour.

Sementara itu, Mansour mencatat bahwa pembentukan pemerintahan transisi di Suriah tidak akan membantu mengatasi krisis lama.

"Ketika salah satu pihak pergi ke sana dan menempatkan prasyarat melumpuhkan, saya yakin ini tidak akan memberikan kontribusi sama sekali untuk mencari solusi," katanya menekankan.

"Misalnya, ketika pihak tertentu menuntut kepergian presiden atau kekuasaannya segera dipindahkan ke dewan transisi atau pemerintahan transisi, yang tidak berkontribusi untuk menemukan solusi yang dicita-citakan, dan kita harus mempertimbangkan sudut pandang dari semua pihak," tambah Mansour.

Dalam isi pidatonya Mansour juga menekankan perlunya untuk tidak ikut campur dalam urusan Suriah dan bahwa gangguan tersebut hanya akan memperumit krisis. "Ketika pihak asing menggambarkan perlawanan sebagai teroris, ini tidak dapat diterima, terlepas dari alasan di balik label ini," kata dia.

sumber : Antara/MNA-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement