Rabu 05 Feb 2014 17:42 WIB

Rangkaian Ledakan di Baghdad, Belasan Orang Tewas

Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.
Foto: EPA/STR
Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Tiga pengeboman di Baghdad, termasuk satu bom mobil di seberang kementerian luar negeri, menewaskan sedikit-dikitnya 19 orang dan melukai 30 lagi pada Rabu (5/2), kata perwira keamanan dan kesehatan, membarui jumlah korban sebelumnya.

Rangkaian ledakan melanda selama jam sibuk pada pagi hari dan menyasar restoran serta pasar sukucadang kendaraan, kata dua pejabat keamanan dan sumber kesehatan.

Tiga ledakan di Baghdad, termasuk bom mobil yang berseberangan dengan kementerian luar negeri, menewaskan sedikit-dikitnya tujuh orang dan melukai lebih dari 20 orang pada Rabu, kata beberapa pejabat keamanan dan kesehatan.

Ledakan di lingkungan campuran Bagdad, menurut laporan AFP, terjadi di tengah lonjakan pertumpahan darah terburuk selama lebih dari lima tahun, menimbulkan kekhawatiran Irak tergelincir kembali ke dalam kekerasan aliran, yang menewaskan puluhan ribu orang pada tahun 2006 dan 2007. Ledakan, yang juga menghantam restoran dan pasar untuk suku cadang kendaraan, melanda pada jam sibuk di pagi hari.

Serangan di restoran adalah bom bunuh diri, sementara dua ledakan lain disebabkan oleh kendaraan yang diisi bahan peledak.

Sebelumnya, daerah sekitar kantor kementerian luar negeri di Baghdad juga terkena ledakan, terutama pada Agustus 2009. Saat itu, sebuah bom truk besar menghancurkan bangunan. Satu lagi menjelang KTT Arab di ibu kota Irak pada 2012.

Lebih dari 1.000 orang tewas pada Januari tahun ini, menurut data pemerintah, saat pasukan keamanan telah berjuang untuk mengekang pengeboman. Aksi kekerasan itu terjadi setelah maraknya gerakan kelompok radikal yang berupaya merebut wilayah di Provinsi Anbar barat.

Pemimpin dan diplomat asing mendesak pemerintah Irak mengatasi masalah itu, tetapi menjelang pemilihan parlemen pada April, Perdana Menteri Nuri al-Maliki telah mengambil garis keras. Tidak ada kelompok yang mengeklaim bertanggung jawab atas serangan terbaru itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement