Sabtu 08 Feb 2014 00:31 WIB

Tentara Suriah Kembali Rebut Penjara Aleppo Dari Oposisi

Tentara Suriah yang menari.
Foto: www.wtop.com
Tentara Suriah yang menari.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tentara Suriah, Jumat, merebut kembali sebagian besar penjara Aleppo, yang direbut oposisi sehari sebelumnya, dalam pertempuran dua hari yang telah menewaskan sedikitnya 46 orang, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Tapi nasib ratusan tahanan yang dilaporkan dibebaskan setelah kelompok Islam dan pejuang jihad menyerbu fasilitas itu tidak jelas, namun diduga mereka mungkin tidak mampu untuk melarikan diri di tengah pertempuran .

Observatorium itu juga mengatakan pesawat rezim melanjutkan serangan mereka di distrik-distrik yang dikuasai oposisi dari kota utara dengan bom tabung, yang telah menewaskan sedikitnya 250 orang sejak Sabtu, termasuk 73 anak-anak.

Bentrokan di bagian penjara dan di sekitarnya berlanjut antara pasukan pemerintah dan pejuang Brigade Al Ahrar - Sham dan afiliasi Al - Qaeda, Al - Nusra, kata organisasi yang berbasis di Inggris itu.

Ke-46 korban tewas dalam pertempuran dua hari itu terdiri dari 20 tentara, 21 oposisi dan lima tahanan .

Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman, Kamis, mengatakan bahwa serangan oposisi dimulai dengan serangan bunuh diri oleh pejuang Al - Nusra di pintu masuk utama penjara yang membuka jalan untuk serangan pada fasilitas itu.

Dia mengatakan para pejuang telah menguasai 80 persen dari penjara dan membebaskan ratusan tahanan.

Ahrar al - Sham mengatakan pejuang oposisi telah mengambil kontrol penuh dari penjara, seperti yang dilakukan pada Aleppo Media Centre , outlet jurnalisme warga.

Namun televisi pemerintah mengatakan tentara dan pasukan keamanan telah menggagalkan serangan itu.

Selama berbulan-bulan, kelompok oposisi telah meluncurkan serangan terhadap penjara itu, yang kabarnya memiliki sekitar tiga ribu tahanan, termasuk anggota kelompok Islam, aktivis dan anak di bawah umur. Tapi mereka selalu gagal untuk merebut kontrol penuh .

Kondisi di dalam penjara dikatakan mengerikan, dengan adanya laporan wabah tuberkulosis dan penyakit lainnya, menurut Observatorium.

Kondisi itu mendorong pemerintah untuk mengumumkan pada bulan Desember pembebasan 366 tahanan karena "alasan kemanusiaan " .

Selain serangan terhadap Aleppo , Observatorium itu mengatakan bahwa helikopter militer juga menjatuhkan bom tabung pada bagian provinsi Idlib , Hama dan Daraya.

Perang sipil yang berlangsung selama hampir tiga tahun itu diperkirakan telah menewaskan lebih dari 136 ribu orang.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement