Senin 24 Feb 2014 07:38 WIB

Presiden Baru Ukraina Mulai Dekati Eropa

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.
Foto: Reuters
Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Setelah penunjukan presiden sementara Ukraina Oleksandr Turchynov pada Minggu kemarin, Ukraina kini akan memfokuskan untuk lebih mendekati Uni Eropa. Turchynov juga menyatakan kesiapannya untuk berdialog dengan Rusia.

"Kita harus kembali bersama dengan negara-negara Eropa," kata Turchynov setelah penunjukannya sebagai presiden sementara oleh parlemen Ukraina, seperti dilansir dari BBC.

Ia sendiri berharap Rusia dapat menghormati keputusan Ukraina sehingga hubungan keduanya masih berjalan baik. Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Catherine Ashton akan mengunjungi Kiev pada Senin. Kunjungannya ini dilakukan untuk membahas dukungan UE dalam krisis politik dan ekonomi Ukraina.

Menanggapi hal itu, Rusia menyayangkan aksi demonstrasi penggulingan Yanukovych di Kiev. Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan pihak oposisi telah mengambil alih kekuasaan di Kiev dan menolak melucuti senjatanya, serta selalu melakukan kekerasan dalam aksinya. Rusia juga telah memanggil duta besarnya di Kiev untuk melakukan pembicaraan.

Turchynov telah ditunjuk sebagai presiden sementara setelah Viktor Yanukovych dipecat oleh parlemen Ukraina. Penolakan Yanukovych untuk bergabung dengan kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa telah memicu aksi demonstrasi besar-besaran menggulingkan pemerintahannya.

Yanukovych sendiri menolak untuk mundur. Terakhir, ia diduga melarikan diri dan berada di timur Kota Kharkiv. Menurut media setempat, pihak berwenang Ukraina telah menghentikannya ketika ia akan melarikan diri.

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement