REPUBLIKA.CO.ID, SIMFEROPOL-- Bandar udara Crimea di Ibukota Simferopol pada Jumat beroperasi kembali, kata wartawan AFP dari lokasi, meskipun sebelumnya dilaporkan telah dikuasai oleh kelompok bersenjata. Para penumpang dapat mencapai bandara yang terletak di tepi Laut Hitam, Ukraina dengan normal dan mendaftar naik ke penerbangan, lapor wartawan AFP.
Namun sejumlah orang bersenjata bisa terlihat mengelilingi bagian luar gedung bandara. Mereka tidak bersedia menjawab ketika ditanya berasal dari mana. Bagian informasi bandara mengatakan kepada AFP melalui telepon bahwa kegiatan di bandara "berjalan normal".
Kantor berita Interfax dari Ukraina sebelumnya melaporkan terdapat 50 orang bersenjata yang membawa bendera Rusia dan menduduki bandara pada Jumat pagi, sehari setelah pasukan bersenjata pro-Rusia mengambil alih kawasan perkantoran dan gedung parlemen di kota tersebut.
Puluhan orang bersenjata pro-Rusia lainnya berdiri di depan pintu masuk bandara dan mengaku kepada wartawan AFP bahwa mereka menjalankan tugas. "Kami menentang fasisme dan nasionalisme. Kami akan tetap berada di luar bandara," kata Dmitry, seorang pengacara muda yang menampik memperkenalkan nama lengkapnya.
Pada Kamis, parlemen regional di Crimea yang masih di bawah kendali kelompok bersenjata proRusia, mengadakan pemungutan suarat untuk menyelenggarakan referendum pada 25 Mei guna memperluas wilayah otonomi dari Kiev dan mengganti pemerintah lokal dengan pejabat proRusia.