Kamis 27 Mar 2014 20:41 WIB

Mahasiswa Australia Protes Pemangkasan Anggaran Pendidikan Tinggi

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH --  Sekitar 100 pelajar terlibat bentrok dengan aparat kepolisian  di Pusat Kota Perth. Para pelajar beraksi  memprotes  rencana pemerintah memangkas anggaran untuk sektor pendidikan tinggi.

Demonstrasi itu adalah salah satu dari rangkaian aksi protes yang diselenggarakan oleh Persatuan Mahasiswa Nasional (NUS) di seluruh ibu kota negara bagian di Australia.

Aksi unjuk rasa yang dinamai “Hari Aksi Nasional” diramaikan oleh pawai massa mahasiswa yang  berjalan kaki di sejumlah kota di Australia seperti di Brisbane, Sydney, Melbourne, Hobart dan Adelaide.  Mereka memprotes rencana pemerintah Abbott yang hendak memotong anggaran untuk sektor pendidikan tinggi senilai AUD$2 miliar.

Kerusuhan pecah di kota Perth ketika para mahasiswa yang melakukan unjuk rasa menolak ditertibkan oleh pihak polisi yang meminta mereka meninggalkan kawasan pertokoan di Murray Street.  Barisan mahasiswa itu akhirnya harus berhadapan dengan petugas kepolisian yang dibantu pasukan berkuda.

Aksi demonstrasi mahasiswa itu berhasil dibubarkan setelah pihak penyelenggara memutuskan membatalkan aksi mereka dikawasan itu.

Sementara itu aksi unjuk rasa mahasiswa dikawasan lain berlangsung damai, Presiden Persatuan Mahasiswa Nasional, Deanna Taylor  memperkirakan lebih dari 1,500 mahasiswa ikut berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa tersebut.

"Sekarang ini, mengajak orang untuk terlibat memperjuangkan sebuah isu itu sangat sulit, apalagi untuk mengajak mahasiswa yang kebanyakan sangat apatis, jadi kami sangat puas dengan jumlah peserta aksi yang terlibat hari ini,” katanya.

Pada bulan April, pemerintah Buruh sebelumnya mengumumkan pemotongan dana pendidikan tinggi untuk dialihkan guna  mendanai kebijakan reformasi sekolah Gonski.

Pemerintah Koalisi pimpinan Tony Abbott melanjutkan rencana pemotongan itu, meskipun membatalkan kebijakan model Gonski.

"Saat itu, pemerintah Partai Buruh mengusulkan penghematan akan diarahkan untuk menalangi kebijakan reformasi Gonski. Tapi pemerintah koalisi saat ini tidak memiliki niat untuk melakukan kebijakan tersebut. Jadi Koalisi benar-benar hanya memotong dana dari pendidikan saja," kata Taylor.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement