Rabu 16 Apr 2014 09:30 WIB

Ukraina Berlakukan Operasi Anti-Teror

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Milisi Ukraina pro-Rusia (ilustrasi)
Foto: afp
Milisi Ukraina pro-Rusia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV-- Kekisruhan di Ukraina bagian timur oleh para separatis pendukung Rusia semakin meningkat. Presiden sementara Ukraina Olexander Turchynov pun menyatakan operasi anti-teror melawan para separatis Rusia telah dimulai.

"Operasi tersebut dilakukan tiap tahap demi tahap secara bertanggung jawab," katanya kepada parlemen, seperti dilansir dari BBC, Rabu (16/4).

Beberapa jam kemudian, terdengar suara baku tembak di sebuah pangkalan udara yang dinilai oleh pemerintah telah diduduki oleh para separatis. Turchynov pun menyatakan pangkalan udara di Kramatorsk telah dibebaskan dari aksi para teroris.

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri mengatakan meningkatnya konflik di Ukraina timur dapat memicu adanya perang saudara. Kremlin mengatakan Putin pun telah memberikan peringatan tersebut dalam sebuah pembicaraan telepon dengan Konselor Jerman Angela Merkel.

Dalam pembicaraan itu disebutkan kedua pemimpin tersebut menekanan pentingnya pembicaraan internasional di Jenewa pada Kamis mendatang antara Rusia, Ukraina, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Pemberontak pendukung Rusia telah menduduki gedung pemerintahan di sepuluh kota di Ukraina timur. Ribuan pasukan Rusia pun dilaporkan telah dikerahkan di perbatasan Ukraina sehingga memicu adanya invasi oleh Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement