REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Tentara Nasional Ukraina menewaskan tiga militan bersenjata, melukai 13 orang dan menahan 63 orang yang menyerang pos mereka di pelabuhan Mariupol di tenggara Ukraina di Laut Azov.

“Kelompok bersenjata yang menyerang pos pada Rabu (16/4) malam berjumlah sekitar 300,” tulis Menteri Dalam Negeri, Arsen Avakov di aku Facebook probadinya, Kamis (17/4).

Avakov menulis bahwa penyerang melemparkan granat api dan bom molotov ke dalam wilayah pos. Para tentara penjaga bahkan ditembaki oleh militan. Tentara Nasional Ukraina membalas serangan dengan melepaskan tembakan-tembakan.

Sampai saat ini satuan polisi khusus sedang berusaha mengejar kelompok bersenjata yang berhasil melarikan diri. Sebuah jaringan online swasta, Hromadaske TV yang mengabadikan serangan pada Rabu malam, menunjukan video tersebut kepada publik.

Awalnya seorang pria bertopeng berdiri di depan pos dan menuntut semua tentara menyerahkan semua senjata dan menuntut supaya sang komandan menyerahkan diri. Sebelumnya kekalahan mengejutkan terjadi di kota Kramatorsk ketika para tentara gagal saat melakukan serangan melalui udara terhadap para kelompok ekstremis.

“Insiden kekalahan itu menunjukan bahwa operasi anti teror di wilayah Donetsk masih berkelanjut,” kata kepala Pusat Militer dan Politik Penelitian Kiev, Dmitry Tymchuk seperti dikutip dari CNN.

Para kelompok separatis bersenjata yang diduga dipimpin oleh agen-agen Rusia sampai saat ini masih menyita pusat-pusat bangunan administratif dan beberapa kantor polisi di sejumlah kota di Donetsk dan Luhansk.

Ikuti Whatsapp Channel Republika