Jumat 18 Apr 2014 07:17 WIB

Terpengaruh Konflik Ukraina, Nilar Tukar Dolar AS dan Euro Stagnan

uang euro (illustrasi)
Foto: reuters/heinz petter bader.
uang euro (illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Nilai tukar dolar-euro hampir tidak berubah untuk hari kedua pada Kamis (Jumat pagi WIB), sementara yen melemah lagi di tengah kekhawatiran mendidihnya kembali krisis Ukraina. Pada pukul 21.00 GMT (Jumat pukul 04.00 WIB) euro dikutip 1,3813 dolar hampir tidak berubah dibandingkan 1,3815 dolar pada Rabu, sementara itu menguat menjadi 102,39 yen terhadap 102,25 yen sehari sebelumnya.

Mata uang Jepang juga melemah terhadap mata uang tunggal Eropa, diperdagangan pada 141,45 yen dibandingkan 141,28 yen pada Rabu. Sebuah kesepakatan tercapai dalam pembicaraan di Jenewa antara AS, Uni Eropa, Ukraina dan Rusia untuk mengurangi krisis mengambil beberapa kekhawatiran jangka pendek keluar dari pasar, di mana pedagang di banyak pusat valas termasuk London dan New York memulai liburan akhir pekan Paskah pada Jumat.

Para pihak dalam pembicaraan Jenewa sepakat untuk memulihkan keamanan di kawasan timur Ukraina, di mana pasukan dari Kiev telah bergerak untuk mengusir separatis bersenjata pro-Rusia dari gedung-gedung pemerintah yang mereka duduki.

"Meski tidak semua sekitar dolar positif berbasis Ukraina, sejumlah data ekonomi Amerika Utara menggembirakan yang dirilis menunjukkan mereka sendiri," kata Neal Gilbert dari Forex.com.

Dia mencatat data yang cukup kuat dari AS -- pada manufaktur di wilayah Philadelphia dan pada lapangan pekerjaan -- serta kenaikan harga di Kanada. "Karena laporan ekonomi setelah laporan ekonomi tentang aktivitas AS dirilis, kami benar-benar mulai melihat bahwa ramalan oleh banyak komentator pasar, bahwa musim dingin yang keras telah berdampak serius pada pertumbuhan, tampaknya menjadi kenyataan," kata dia.

Greenback sedikit menguat terhadap pound Inggris, dengan pound dikutip 1,679 dolar dari 1,6795 dolar dan terhadap mata uang Swiss pada 0,8828 franc dari 0,8818 franc.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement