Jumat 18 Apr 2014 08:39 WIB

Pembicaraan 4 Pihak Serukan Perdamaian di Ukraina

Demonstran antipemerintah Ukraina melemparkan ban menghadapi polisi antikerusuhan di Independence Square, Kiev, Rabu (19/2).
Foto: Reuters/Vasily Fedosenko
Demonstran antipemerintah Ukraina melemparkan ban menghadapi polisi antikerusuhan di Independence Square, Kiev, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA-- Pembicaraan empat-pihak di Jenewa, Swiss, mengenai krisis Ukraina berakhir pada Kamis (17/4), dengan dikeluarkannya dokumen mengenai diredakannya ketegangan di Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov setelah pembicaraan itu.

Pertemuan tingkat tinggi tersebut menghadirkan Wakil Senior Uni Eropa Urusan Kebijakan Keamanan dan Luar Negeri Catherine Ashton, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Penjabat Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Deshchystsya untuk pertama kali sejak krisis meletus. Pertemuan itu diadakan dengan tujuan memulai dialog guna mencari cara menangani perkembangan yang meningkat di Ukraina.

Upaya diplomatik tersebut berlangsung berjam-jam di luar jadwal sesungguhnya, sehingga menandakan kesulitan mencapai landasan ebrsama di kalangan keempat pihak bagi kemungkinan penyelesaian krisis di Ukraina.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan itu, yang memberi perincian mengenai kesepakatan yang dicapai oleh keempat pihak, langkah awal nyata guna meredakan ketegangan dan memulihkan keamanan bagi semua warga menetapkan semua pihak harus menahan diri daari aksi lebih lanjut kerusuhan, intimidasi atau provokasi.

Selain itu, semua "kelompok bersenjata tidak sah" harus dilucuti, dan semua "gedung yang diduduki secara tidak sah" harus dikembalikan kepada pemiliknya yang sama, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. Semua jalan, bundaran dan tempat umum lain, yang diduduki secara tidak sah di kota besar dan kecil Ukraina harus dikosongkan, kata pernyataan tersebut.

Pengampunan akan diberikan diberikan kepada pemrotes dan mereka yang telah meninggalkan gedung dan tempat umum lain serta menyerahkan senjata, dengan pengecualian mereka yang dinyatakan bersalah melakukan kejahatan berat, kata pernyataan itu.

Juga disepakati bahwa Organisasi bagi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) mesti memainkan peran pemimpin dalam membantu Pemerintah Ukraina dan komunikasi lokal dalam penerapan segera langkah untuk meredakan ketegangan.

Selain itu, para pesera menyoroti proses undang-undang dasar yang diumumkan di Ukraina akan "melibatkan semua pihak, transparan dan tak dipertanggung-jawabkan", yang meliputi pelaksanaan secepatnya dialog luas nasional yang menjangkau semua konstituante politik dan wilayah di Ukraina dan memungkinkan dipertimbangkannya perubahan yang diusulkan dan komentar masyarakat. Semua pihak juga menggaris-bawahi pentingnya kestabilan ekonomi dan keuangan di Ukraina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement