Sabtu 19 Apr 2014 09:00 WIB

Wakil Kepala Sekolah Penumpang Ferry Korsel Dilaporkan Bunuh Diri

Rep: Alicia Saqina/ Red: Bilal Ramadhan
Kapal tenggelam - ilustrasi
Kapal tenggelam - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JINDO-- Wakil kepala sekolah yang turut menjadi penumpang Ferry Sewol yang dimayoritasi para pelajar SMA itu, dilaporkan telah bunuh diri. Peristiwa ini diungkapkan oleh kepolisian setempat pada Jumat (18/4).

 

Dikutip dari Reuters, Jumat (18/4), kepolisian mengatakan, Kang Min-gyu telah hilang sejak Kamis (17/4). Kabar hilangnya Kang dilaporkan oleh rekannya sesama guru. Dicurigai, wakepsek itu bunuh diri dengan cara menggantung dirinya dengan ikat pinggang.

 

Lokasi kecurigaan aksi bunuh diri sang wakepsek itu pun diduga dilakukan tak jauh dari gedung gymnasium, tempat pengungsian para penumpang kapal yang berhasil dievakuasi, di Kota Jindo. Namun terkait kecurigaan bunuh diri pria berusia 52 tahun itu, jelas polisi, masih terus diselidiki. Sebab, Kang tak meninggalkan catatan kematian.

 

Alasan kuat lainnya Kang bunuh diri pun, disebabkan oleh rasa putus asanya dalam penantian. Kang frustasi, karena nasib ratusan muridnya yang hingga kini tak jelas. Sampai saat ini, ratusan murid SMA asal Seoul itu, masih dinyatakan hilang.

 

Adapun, Kang merupakan salah satu penumpang Sewol yang berhasil diselamatkan di antara ratusan penumpang lainnya, pada Rabu (16/4). Hingga saat ini tim SAR tenggelamnya ferry yang semula hendak ke Pulau Jeju itu mengatakan, korban tewas berjumlah 28 orang. Pejabat pun mengatakan, dari total 475 penumpang kapal, sebanyak 179 nya berhasil diselamatkan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement