Senin 21 Apr 2014 03:03 WIB

Kapten Kapal yang Tenggelam Masih Bungkam

Rep: Umi Nur Fadilah/ Red: Chairul Akhmad
Kapal pencari ikan memancarkan cahaya ke udara dalam upaya pencarian kapal Sewol yang tenggelam di laut Jindo, Korea Selatan.
Foto: Reuters/Yonhap
Kapal pencari ikan memancarkan cahaya ke udara dalam upaya pencarian kapal Sewol yang tenggelam di laut Jindo, Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JINDO -- Tim penyelidik tenggelamnya kapal Ferry Korea Selatan (Korsel) yang membawa 476 orang dan sebagian besar diantaranya siswa SMA sedang berfokus tentang alasan mengapa kapal berbalik tajam sebelum akhirnya tenggelam di lepas pantai barat daya negara itu pada Rabu (16/4).

Pada Sabtu (19/4), sang kapten Lee Joon-Seok dan dua awak yang mengemudikan kapal Ferry ditangkap dengan tuduhan kelalaian tugas yang menyebabkan kecelakaan dan pembunuhan disengaja.

“Tersangka belum memberikan jawaban yang jelas mengapa kapal menyimpang begitu tajam dan mengapa kapal diarahkan ke jalur dengan arus kasar,” kata jaksa Yang Joong Jin kepada wartawan di Mokpo pada Ahad (20/4).

Menteri Kelautan Park Seung Gee meminta kepada tim penyelamat untuk membukan setiap pintu di kapal dengan lima lantai itu agar memudahkan pencarian korban.

“Penyelidikan tengah diintensifkan pada penyelaman untuk mencari korban yang masih terperangkap di kabin kapal,” kata petugas penjaga pantai, Ko Myung Suk, kepada salah satu kantor berita Korsel.

Seperti dilansir dari kantor berita Yonhap, sebanyak 18 mayat ditemukan, sehingga total jumlah korban meninggal 58 jiwa. Sebelumnya, tim penyelamat berhasil menyelamatkan 174 orang menggunakan perahu.

Penumpang terbanyak kapal Ferry ini adalah siswa SMA Danwon, sebanyak 339 siswa. Kapal ini sedang dalam perjalanan ke pulau Jeju.

Tim kesehatan di Pulau Jindo saat ini sudah mengumpulkan sampel DNA dari kerabat penumpang yang belum ditemukan. Sampel ini nantinya akan digunakan untuk membantu mengidentifikasi mayat yang ditemukan oleh tim pencari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement