Rabu 23 Apr 2014 07:19 WIB

Ukraina Kembali Siapkan Operasi Militer

Kerusahn di Ukraina
Foto: VOA
Kerusahn di Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Krisis di Ukraina semakin mengkhawatirkan setelah negara itu kembali melancarkan operasi militer melawan separatis pendukung Rusia. Langkah ini diambil menyusul tewasnya dua pria yang salah satunya merupakan seorang politisi. 

"Saya meminta aparat keamanan untuk kembali melakukan operasi anti-teroris untuk memberikan keamanan bagi warga sipil Ukraina di Ukraina timur melawan para teroris," kata Perdana Menteri sementara Ukraina Oleksandr Turchynov, seperti dilansir dari BBC

Lanjutnya, mayat seorang politisi yang ditemukan di dekat Sloviansk tersebut adalah Vladimir Rybak. "Para teroris yang menduduki wilayah Donetsk telah bertindak terlalu jauh," katanya. 

Turchynov mengatakan tindakan kriminal tersebut dilakukan dengan dukungan penuh dari Rusia. "Tindakan kriminal ini dilakukan dengan dukungan penuh dan secara diam-dam dari Federasi Rusia," jelasnya.

Rybak merupakan seorang anggota dewan lokal dari Fatherland Party di dekat kota Horlivka. Sedangkan mayat satu orang lainnya belum diketahui. Menurut kepolisian, Ryban telah menghilang sebelum mayatnya ditemukan di sebuah sungai. 

Operasi militer Ukraina sebelumnya telah dilakukan untuk mengakhiri aksi para separatis yang menduduki gedung pemerintahan. Namun, operasi itu ditangguhkan selama perayaan Paskah.

Sementara itu, Washington juga telah mengirimkan 600 pasukannya untuk mengikuti latihan militer Nato ke tiga negara Baltik dan Polandia. 

Juru bicara departemen pertahanan mengatakan keputusan tersebut diambil untuk menunjukan komitmen kuatnya kepada sekutu Nato ditengah-tengah peristiwa Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement