REPUBLIKA.CO.ID, KIEV– Pemerintah Ukraina menyatakan telah berhasil merebut kembali kota di pelabuhan timur Mariupol dari tangan para separatis pendukung Rusia. BBC melaporkan, dalam operasi militer perebutan kembali wilayah kekuasaan ini, tidak dilaporkan adanya korban yang terluka serius.
Namun, media lokal menyebutkan Republik Rakyat Donetsk masih mengendalikan kota tersebut. Menteri Dalam Negeri Ukraina Arsen Avakov mengumumkan bahwa Mariupol telah berhasil dibebaskan pada Kamis. “Kebanyakan para aktivis berperan dalam operasi ini,” katanya.
Selain itu, Avakov juga menyebutkan pasukan Ukraina di Artemivsk telah menghalangi upaya militan pendukung Rusia yang akan merebut senjata dari sebuah unit militer. Namun, seorang tentara dilaporkan terluka.
Sementara, Presiden AS Barack Obama telah menyalahkan Rusia karena tidak menjalankan kesepakatan terkait krisis Ukraina. Dalam konferensi persnya di Jepang, Obama menyebutkan bahwa Rusia gagal menghentikan aksi para militan di wilayah itu.
Sehingga AS pun mengancam akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia. Sebaliknya, Rusia menyatakan akan merespon setiap tindakan yang mengancam kepentingan Rusia di Ukraina.