Rabu 30 Apr 2014 15:06 WIB

Irak Gelar Pemilu, Maliki Yakin Menang

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Bom mobil yang meledak beberapa waktu lalu di Irak.
Foto: Ali al-Saadi/AFP
Bom mobil yang meledak beberapa waktu lalu di Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD-- Irak menggelar pemungutan suara dan pemilihan umum nasional pada Rabu (30/4). Pemilu nasional ini adalah yang pertama kalinya dilakukan sejak pasukan Amerika Serikat mundur dari Irak pada 2011.

Sementara, Perdana Menteri Nuri Al Maliki terus berjuang mendapat masa jabatan ketiganya di tengah krisis yang meningkat. Ia dikritik karena dituduh memperparah perpecahan sekretarian dan terus berkonsolidasi menghimpun kekuatan.

Provinsi barat Irak, Anbar masih dilanda krisis dengan pertempuran antara militan Muslim Sunni dengan militer Irak. Ia menghadapi tantangan dari Syiah dan rival Sunni lainnya. Pemungutan suara dimulai pukul 07.00 pagi waktu setempat setelah jam malam diakhiri.

Ada sekitar 9.012 calon yang akan dipilih masyarakat untuk pemilihan parlemen. Maliki sendiri memberikan suaranya di sebuah hotel di zona hijau tempat pemerintahan Irak yang dijaga ketat. ''Aku menyerukan pada rakyat untuk bersama-sama memilih sehingga dengan kekuatan besar, kita bisa memberi tamparan pada wajah teroris,'' kata Maliki pada wartawan, dikutip Reuters.

Para pengamat politik pesimis, mereka mengatakan kemungkinan tidak ada pihak yang akan memenangkan mayoritas kursi di parlemen. Namun Maliki optimis kemenangan ada di pihaknya.

''Kemenangan kami dikonfirmasi, tapi kami masih menunggu seberapa besar kemenangan itu,'' tambah pemimpin dari kelompok Sunni itu. Pemungutan suara akan ditutup pada pukul 18.00 waktu setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement