Rabu 30 Apr 2014 22:30 WIB

Kemhan Ukraina Belum Rencana Latih Tentara di Kiev

 Milisi pro-Rusia bersenjata lengkap berjaga di jalan raya di kota Lugansk, Ukraina, Selasa (29/4).
Foto: EPA/Zurab Kurtsikidze
Milisi pro-Rusia bersenjata lengkap berjaga di jalan raya di kota Lugansk, Ukraina, Selasa (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV-- Kementerian Pertahanan Ukraina, Rabu malam, mengatakan, tidak berencana mengadakan pelatihan tentara di ibu kota, Kiev, berlawanan dengan pernyataan sebelumnya di laman pemerintah pusat dan kota itu.

"Seluruh anggota dan peralatan berada di tempat tetapnya dan tidak akan mengadakan pelatihan di Kiev tengah," kata kementerian itu.

Ketika ditanya tentang pertentangan itu, dua sumber keamanan kepada Reuters menyatakan pengawal keamanan negara, yang mengamankan presiden dan pejabat tinggi pemerintah, akan mengadakan pelatihan di ibukota tersebut.

Angkatan bersenjata Ukraina bersiaga penuh menghadapi kemungkinan serangan Rusia, kata penjabat presiden Ukraina, dengan menegaskan kembali kekhawatiran terkait banyak tentara Rusia di perbatasan.

"Sekali lagi, saya kembali pada bahaya Federasi Rusia memulai perang darat melawan Ukraina," kata Oleksander Turchinov dalam pertemuan gubernur di Kiev seperti dikutip Interfax-Ukraina. "Angkatan bersenjata kami berada dalam keadaan siaga penuh," katanya.

Rusia mengatakan, tidak berencana menyerbu Ukraina timur sesudah Krim masuk ke wilayahnya pada Maret, namun pernyataan Turchinov tersebut memperjelas bahwa pemerintahan Kiev dukungan Barat tidak mempunyai alasan mengurangi kesiagaan angkatan bersenjatanya.

Kiev menuduh Moskow mendalangi gerakan bersenjata di kawasan industri di timur oleh pemberontak berbahasa Rusia, yang menguasai sejumlah bangunan pemerintah, sebagian besar tanpa mendapat perlawanan polisi.

Pemberontak Ukraina, yang banyak pihak Barat perkirakan didukung Moskow, menguasai lebih dari 12 kota besar dan kecil di Ukraina timur.

Tempat pemberontakan paling giat adalah Slavyansk, pusat dari kegiatan pemberontak dan tempat banyak kekerasan dan penculikan; Donetsk, berpenduduk satu juta jiwa dan pusat daerah Donetsk, yang termasuk Slvyansk, dan pusat yang disebut pemberontak Republik Donetsk; Lugansk, berpenduduk 465.000 jiwa dan pusat wilayah Lugansk, memroklamasikan diri pusat dari Republik Lugansk; Kramatorsk, tepat di dekat Slavyansk dan 100 kilometer dari Donetsk, berpenduduk 160.000 jiwa.

Dalam kemenangan langka pasukan keamanan Ukraina, kota pelabuhan tenggara, Mariupol, berpenduduk 480.000 jiwa, direbut kembali dari pemberontak 25 April. Tapi, kendati polisi kini menguasai balaikotanya, sejumlah pemberontak tetap berada di gedung itu dan tidak diusir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement