Sabtu 03 May 2014 01:24 WIB

Rusia Serukan Kiev Hentikan Bantai Rakyatnya

 Milisi pro-Rusia bersenjata lengkap berjaga di jalan raya di kota Lugansk, Ukraina, Selasa (29/4).
Foto: EPA/Zurab Kurtsikidze
Milisi pro-Rusia bersenjata lengkap berjaga di jalan raya di kota Lugansk, Ukraina, Selasa (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev, Jumat, meminta pihak berwenang Kiev menghentikan pembunuhan atas warga negara mereka sendiri, dengan menyatakan penggunaan kekuatan terhadap warga adalah tanda ketidakberdayaan dan jahat.

"Yang berkuasa di ibu kota Ukraina itu harus menggunakan perasaan dan berhenti membunuh warganya. Jika tidak, nasib negara itu dapat berubah menjadi betul-betul menyedihkan," kata Medvedev di Facebook."Penggunaan kekerasan di Ukraina tenggara adalah tanda ketidakberdayaan serta jahat penguasa nyata Kiev," katanya.

Ia menuduh pemerintah itu melancarkan serangan pembalasan setelah Kiev pada Jumat pagi melakukan serangan tentara terhadap pemberontak pendukung Moskow di kota Slavyansk, Ukraina timur.

Medvedev menyatakan Kiev melancarkan gerakan tentara, bukannya memulai pembicara wajar dalam semangat perjanjian Jenewa, membawa semua pihak bertikai ke meja perundingan, membahas kesepakatan dan jalan keluar. "Rakyat sekarat. Darah tumpah," kata Medvedev.

"Tanggung jawab perang melawan rakyatnya sendiri terletak pada yang membuat keputusan jahat di Kiev," katanya.

Istilah "serangan pembalasan" digunakan dalam buku sejarah Rusia untuk menggambarkan gerakan pasukan Nazi terhadap warga selama Perang Dunia II.

Serangan pada Jumat itu menyebabkan kemarahan di Moskow, tempat juru bicara Presdien Vladimir Putin, Dmitry Peskov, menyebutnya pukulan terakhir atas kesepakatan perdamaian, yang disepakati di Jenewa pada bulan lalu.

Putin belum mengeluarkan tangapan umum apa pun mengenai serangan terkini di Ukraina tersebut.

Rusia pada Jumat menyerukan sidang darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membahas peningkatan tajam kekerasan di Ukraina, tempat pasukan keamanan bentrok dengan pemberontak pembela Moskow.

Diplomat menyatakan pertemuan itu, sidang ke-13 badan itu membahas Ukraina sejak awal kemelut, dijadwalkan berlangsung pada pukul 16.00 GMT (01.00 Sabtu WIB).

Pertemuan ini diminta di tengah peningkatan pemberontakan di Ukraina timur, tempat pemberontak menguasai lebih dari selusin kota besar dan kecil.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement