Selasa 06 May 2014 22:43 WIB

Masjid Baru di Sydney Ingin Bantu Anak Muda Bermasalah

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY-- Setelah bertahun-tahun direncanakan, sebuah masjid baru di Sydney akhirnya muai beroperasi. Masjid yang terbuka bagi umum tersebut diharapkan bisa membantu anak-anak muda bermasalah.

Masjid bernama Blacktown Mosque itu terletak di bagian barat pinggiran Kota Sydney.

Tanah untuk masjid tersebut dibeli tahun 1998. Namun, butuh waktu begitu lama untuk akhirnya membuka masjid itu karena halangan finansial dan juga protes dari masyarakat setempat perihal suara berisik dan lalu-lintas.

Pembukaannya masjid itu dilakukan pada  Sabtu (3/5) lalu dihadiri lebih dari 3.000 orang.

Masjid ini akan terbuka bagi mereka yang berasal dari berbagai kalangan dan agama.

Sharif Amin dari the Afghan Association of New South Wales menyatakan ia berharap masjid ini bisa membantu anak-anak muda bermasalah di Blacktown dan menjadi panggung interaksi antara masyarakat dan anak muda.

"Masjid ini akan menjadi tempat anak muda dari jalanan untuk berkomunikasi dengan orang lain," katanya, "Agar mereka bisa merasakan sense of belonging, tempat di mana mereka bisa didengar, di mana mereka bisa terlibat dengan kegiatan lainnya."

Menurut Amin, dukungan masyarakat saat ini sangat dibutuhkan oleh anak muda.

"Angka pengangguran tengah meningkat, dan kegiatan geng makin banyak. Penting bagi para anak muda untuk memiliki sistem yang mendukung mereka, tempat untuk meminta tolong," katanya.

Ia menambahkan, "Kalau kita tak menyikapi isu-isu ini secepatnya, kita harus menghadapi lebih banyak kejahatan di masyarakat."

Amin menyatakan bahwa masjid ini akan digunakan terutama untuk beribadah bagi kaum Muslim, tapi juga akan menjalankan sejumlah kelas agama dan acara yang melibatkan anak muda.

"[Masjid ini] menerima semuanya, dari seluruh golongan, baik itu musim panas atau musim dinign, tak perlu mendaftar, tak perlu izin formal," katanya, "Tidak menolak siapapun, baik itu anak muda, laki-laki atau perempuan, Muslim atau non-Muslim, berkulit hitam atau putih. Tak dipungut biaya masuk."

Untuk membangun gedung tersebut, digalang dana dari komunitas Afghanistan di Sydney dan negara-negara bagian lainnya. Nilai bangunan ini sekitar 3 juta dollar (Rp 32 miliar).

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement