Jumat 09 May 2014 10:35 WIB

Australia Resah, Kapal-Kapal Jepang Kembali Berburu Ikan Paus

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Sejumlah kapal berbendera Jepang memulai kembali perburuan ikan paus.  Aktivitas ini mereka lakukan setelah hampir dua bulan lalu Mahkamah Internasional menetapkan perburuan ikan paus hanyauntuk kepentingan penelitian. Kenyataannya, kini aktivitas itu  tidak lebih dari perburuan ikan secara komersial.

Kini, kapal-kapal penangkap paus Jepang melakukan aktivitasnya di Samudera Pasifik bagi barat. Sebelumnya, kapal-kapal Jepang melakukan perburuan hingga ke Perairan Selatan yang dekat dengan kutub.

Tampaknya, berburu ikan paus di Samudera Pasifik lebih menguntungkan. Dua musim sebelumnya, Jepang menangkap sekitar 550 ekor ikan paus di wilayah ini. Sementara hasil tangkapan di Perairan Selatan hanya sekitar 350 ekor.

Pelabuhan Ayukawa yang diterjang tsunami tahun 2011, menjadi pangkalan kapal-kapal pemburu ikan paus Jepang.

Bagi pembuat makan sushi, Kenji Takahashi, menyambut gembira dimulainya kembali perburuan ikan paus ini.

"Kami memiliki sejarah panjang berburu ikan paus, dan jika hal itu tidak lagi dilakukan kami akan kehilangan segalanya," katanya.

Bulan Maret lalu, Mahkamah Internasional memutuskan aktivitas perburuan ikan paus Jepang yang disebut untuk kepentingan ilmiah, tidak lebih dari alasan saja bagi perburuan ikan paus untuk kepentingan komersial.

Kalangan aktivis berharap keputusan mahkamah itu akan mengakhiri perburuan ikan paus oleh Jepang. Namun, keputusan mahkamah bersifat multi tafsir apakah mencakup juga larangan di wilayah Samudera Pasifik sebelah barat.

Pemilik toko di Ayukawa, Masayuki Chijimatsu, menyatakan jengkel dengan kritikan yang dilontarkan negara-negara lain ke Jepang. "Daging ikan paus kami, sama dengan daging sapi Anda. Daging sapi untuk orang Australia, daging ikan paus untuk orang Jepang," katanya.

Kapal-kapal pemburu dari Pelabuhan Ayukawa telah kembali dengan hasil tangkapan, ikan paus yang berukuran kecil. Ikan tersebut diukur dan ditimbang, kemudian sampelnya diambil untuk penelitian. Kemudian ikan tersebut dibawa ke pasar untuk dijual.

Menteri Pertanian dan Perikanan Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan tujuan utama penangkapan paus adalah untuk membuktikan secara ilmiah bahwa populasi ikan tersebut sangat cukup untuk dikonsumsi.

"Jepang dikelilingi laut dan kami mengambil sumber protein dari hasil-hasil laut. Kami menggunakannya secara berkelanjutan. Itu prinsip kami dan tidak akan pernah berubah," tegasnya, belum lama ini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement