Jumat 09 May 2014 13:49 WIB

Komunikasi Radio Ambulans di Tasmania Buruk

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Pelayanan publik khususnya kesehatan bagi para pasien di beberapa layanan medis di Tasmania boleh jadi bakal terganggu. Pasalnya, layanan komunikasi radio gawat darurat di wilayah ini  tidak bisa berfungsi maksimal.

Laporan dari Auditor Umum Mike Blake mengeluarkan 11 rekomendasi untuk membuat proyek sistem radio tunggal ini kembali berfungsi. Pemerintah Tasmania sudah mencoba memfungsikan radio komunikasi antara polisi, layanan ambulan, pemadam kebakaran dan SES selama 8 tahun, dengan biaya lebih dari $29 juta.

Blake menemukan bahwa meskipun upaya layanan darurat masih tidak berkomunikasi secara efektif karena mereka memiliki sistem radio yang berbeda. Tak dijelaskan sejak kapan terjadinya kerusakan pada fasilitas komunikasi radio dimaksud.

Auditor general mengatakan proyek akan berhasil bila pemerintah melaksanakan 11 rekomendasinya. Mereka memasukkan desakan kepada pemadam kebakaran dan ambulan untuk bekerja sama untuk menyelesaikan masalah saat terjadi gangguan jaringan radio, khususnya saat kebakaran.

Polisi Tasmania mendukung temuan ini. Presiden Asosiasi Polisi Pat Allen mengatakan proyek tersebut tidak direncanakan dengan baik.

'Mereka menghabiskan banyak uang, itu masalahnya bukan? Di dunia swasta, peralatan ini akan dibuang, mereka akan jauh di depan, merencanakan sistem yang lebih baik dan sistem yang bisa diperbarui dengan mudah setiap waktu," katanya, baru-baru ini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement