Ahad 18 May 2014 18:42 WIB

Virus MERS Kembali Tersebar di AS

Rep: c66/ Red: Fernan Rahadi
Partikel-partikel Virus Mers.
Foto: igns of illness, U.S. health officials said on Saturday.
Partikel-partikel Virus Mers.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) melaporkan pada Sabtu (17/5) jika penyebaran virus MERS-CoV di negara tersebut terjadi kembali. Penyebaran diduga terjadi dari satu orang ke orang lainnya.

Penyebaran virus MERS-CoV antar manusia diduga terjadi pada seorang pria asal Illinois, negara bagian AS. Pria ini diduga terinfeksi virus MERS-CoV setelah melakukan kontak dengan pria asal Indiana, yang mana menjadi orang pertama di AS yang mengidap penyakit flu arab.

Kedua orang ini bertemu dua kali sebelum pria asal Indiana jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit Munster. Mereka bertemu dalam sebuah pertemuan bisnis yang berlangsung tidak lebih dari 40 menit. Keduanya bahkan dikatakan hanya melakukan kontak fisik berupa jabat tangan.

Para pejabat kesehatan AS mengatakan resiko penularan virus MERS-CoV antar manusia lebih mudah dari yang diperkirakan sebelumnya. Di awal penyebaran penyakit flu arab ini, pejabat kesehatan mengatakan jika penularan hanya dimungkinkan oleh orang yang melakukan kontak benar-benar dekat dengan pasien. "Resiko ini berlaku bagi seluruh masyarakat," ujar David Swerdlow, dokter dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS (CDC) pada Sabtu (17/5).

CDC mengatakan jika telah melakukan beberapa tes pada pria asal Illinois pada Jumat (16/5) lalu. Pria tersebut dinyatakan telah mengalami infeksi akibat virus MERS-CoV di beberapa titik tubuhnya.

Sejak mendiagnosa penyakit flu arab pada diri pria Illinois tersebut, CDC telah memantau dan melakukan tes kesehatan pada siapa saja yang berada dekat dengan dia. Orang-orang yang telah diperiksa dan berhubungan dengan pria ini diantaranya adalah perawat yang menangani dan keluarganya di rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement