Rabu 21 May 2014 09:45 WIB

Rakyat Ukraina Demo Lawan Militan Pro-Rusia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
 Sejumlah massa relawan berkumpul di Kiev, Ukraina, Selasa (29/4.
Foto: AP/Sergei Chuzavkov
Sejumlah massa relawan berkumpul di Kiev, Ukraina, Selasa (29/4.

REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK-- Demonstrasi melawan separatis pro Rusia di Donetsk dimulai. Demo tersebut dilakukan oleh orang-orang pro-Ukraina yang dipimpin oleh pebisnis berpengaruh Rinat Akhmetov. Unjuk rasa ini dilakukan di kota sentral Ukraina timur, Donetsk, Selasa (20/5).

Akhmetov yang merupakan konglomerat industri baja Ukraina mengatakan mereka lelah hidup dalam ketakutan dan teror. Ia menuduh separatis pro-Rusia telah membawa Ukraina pada genosida. Sekitar seribu orang berpartisipasi dalam aksi demo di stadion sepak bola milik Akhmetov.

Pria yang berbasis di Donetsk ini termasuk orang yang diperhitungkan di timur Ukraina. Kekayaannya dari bisnis di wilayah industri Donbass Ukraina timur diperkirakan mencapai lebih dari 11 Miliar dolar AS. Ia memiliki sekitar 300 ribu orang pekerja dalam lingkup bisnisnya.

Aksi demo tak hanya dilakukan di stadion tapi juga di jalan-jalan. Lautan mobil memacetkan Donetsk, spanduk dibentangkan dan beberapa mengibarkan bendera kuning biru Ukraina. Rencananya pawai juga melalui kota Mariupol tapi batal karena ancaman kelompok bersenjata pro Rusia.

Akhmetov menyerukan protes akan dilakukan setiap hari. ''Hingga kedamaian ditegakan,'' kata dia. Beberapa laporan menyebutkan serangan separatis dilakukan pada partisipan aksi. Kontributor BBC Mark Lowen mengatakan demonstran marah pada orang-orang bersenjata yang bebas berkeliaran di jalanan.

''Mereka ingin memberikan suara pada pemilihan presiden Ukraina Ahad mendatang, yang ditentang 'pemerintah' Republik Rakyat Donetsk,'' kata Lowen.

Sementara, kepala pemerintahan RRD Denis Pushilin mengatakan industri lokal (Donbass) akan dinasionalisasi RRD jika menolak untuk membayar pajak kepada otoritas separatis. ''Akhmetov telah membuat pilihannya. Sayangnya, ia memilih melawan umat Donbass dengan membayar pajak pada Kiev,'' kata dia. Hal ini, tambah Pushlihin, berarti mendanai terorisme pada Donbass RRD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement