REPUBLIKA.CO.ID, VOLNOVAKHA -- Pemberontak pro-Rusia menembakan mortir dan granat menewaskan 17 tentara Ukraina, Kamis (22/5). Jatuhnya korban jiwa ini menjadi puncak ketegangan tiga hari sebelum pemilihan umum presiden Ukraina 25 Mei mendatang.

Dikutip AFP, serangan terjadi di wilayah industri Ukraina timur dekat perbatasan Rusia. Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk menuduh Rusia meningkatkan konflik dan berusaha mengganggu pemilu. Yatsenyuk menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan pertemuan darurat tentang krisis tersebut.

Menambah kekacauan di timur, separatis bersenjata merebut empat tambang batubara. Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan yang terburuk dari dua serangan Kamis adalah melihat para pemberontak meledakkan sebuah kendaraan militer setelah melemparkan mortir dan granat pada penghalang yang didirikan oleh pasukan pemerintah di dekat kota Volnovakha di wilayah Donetsk.

Kementerian kesehatan mengatakan 16 orang tewas dalam serangan Volnovakha. Kementerian pertahanan juga mengatakan beberapa tentara lain tewas dalam serangan serupa di dekat Rubizhne di Lugansk. AFP menghitung berdasarkan sumber dari PBB dan pemerintah Ukraina, bahwa jumlah kematian pihak pemerintah di seluruh Ukraina timur sejak krisis telah lebih dari 140 orang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika