Kamis 29 May 2014 23:45 WIB

Pemberontak Ukraina Tembak Jatuh Helikopter, 14 Tentara Tewas

Milisi Pro-Rusia di Donetsk, Ukraina Timur
Foto: AP
Milisi Pro-Rusia di Donetsk, Ukraina Timur

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV-- Pemberontak di Ukraina timur menembak jatuh satu helikopter tentara pada Kamis, menewaskan 14 serdadu, termasuk seorang jenderal, kata pejabat Presiden Oleksandr Turchynov kepada sidang parlemen.

"Saya baru saja menerima keterangan bahwa di dekat Slavyansk, teroris -menggunakan senjata pertahanan udara jinjing Rusia- menembak jatuh helikopter kita," kata Turchynov, "Empat belas prajurit kita tewas, termasuk Jenderal Volodymyr Kulchytskiy."

Juru bicara pemberontak sebelumnya menyatakan kepada kantor berita Rusia bahwa pejuang menembak jatuh helikopter tentara Ukraina dalam pertempuran sengit di pinggiran selatan kota yang dikuasai pemberontak. Juru bicara tidak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa hasil dari kegiatan gencar tentara, beberapa rumah warga terbakar.

Korban tewas itu salah satu yang tertinggi diderita pasukan Ukraina sejak pemberontakan meletus di Ukraina timur pada awal April. Pemimpin pemberontak di kota Slavyansk di Ukraina timur pada Kamis memastikan bahwa mereka menahan empat pengamat dari badan keamanan Eropa OSCE dan akan membebaskan mereka.

"Empat sekawan itu, yang hilang sejak Senin, dalam keadaan baik," kata Vyacheslav Ponomaryov, yang menyatakan diri "wali kota rakyat" Slavyansk dalam pernyataan kepada kantor berita Interfax.

"Kami minta mereka tidak pergi kemana pun untuk sementara, namun keempat orang itu sangat bersemangat. Tentu saja, mereka kami tahan," katanya. "Tidak ada yang menangkap mereka. Kami yang menahan mereka. Kami akan mencari tahu siapa mereka, ke mana mereka pergi dan kenapa, dan kami akan membebaskan mereka," kata Ponomaryov.

Ia menduga kelompok itu terlibat dalam kegiatan mata-mata. Pengamat dari Badan Keamanan dan Kerjasama Eropa(OSCE), yang bermarkas di Wina, itu berkebangsaan Denmark, Estonia, Turki dan Swiss, hilang saat penutupan jalan oleh pemberontak di luar kota Donetsk pada Senin.

Pihak berwajib Ukraina pada Rabu mengatakan keempat pengamat itu ditangkap pemberontak. Kelompok kedua, terdiri atas 11 pengamat, ditahan di kawasan sama di Donetsk pada Rabu, namun OSCE kemudian menyatakan berhasil menghubungi mereka. Kemelut Ukraina tak bisa diselesaikan tanpa penengahan efisien, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement