Jumat 30 May 2014 10:08 WIB

PM Pakistan Kutuk Pembunuhan Wanita Hamil

Rep: C-66/ Red: Taufik Rachman
Perdana menteri Pakistan terpilih, Nawaz Sharif.
Foto: dnd.com.pk
Perdana menteri Pakistan terpilih, Nawaz Sharif.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif mengatakan  pembunuhan wanita hamil adalah perbuatan yang tidak berprikemanusiaan. Ia juga menuntut polisi yang diketahui membiarkan kejadian ini.

Wanita bernama Farzana Iqbal (25) tewas setelah dipukuli oleh sekelompok orang. Ayah dari Farzana juga diketahui termasuk dari orang-orang yang melakukan pemukulan itu.

Pemukulan itu disebabkan oleh keluarga Farzana yang geram karena ia menikah dengan seorang laki-laki yang pernah beristri. Keluarga Farzana tidak menyetujui pernikahan tersebut dan menyiksa wanita yang tengah mengandung itu.

"Saya meminta agar menteri yang berwenang untuk mengambil tindakan dan segera menyampaikan laporannya,"  ujar Sharif, Kamis (29/5).  Ia mengatakan jika kejadian ini adalah sebuah pembunuhan yang brutal. Hal ini menurutnya adalah perbuatan yang tidak dapat diterima dengan alasan apapun.

Sumber yang ada mengatakan jika saat pemukulan berlangsung, ada beberapa polisi yang berada di dekat kejadian itu. Saat itu, suami korban telah meminta para polisi untuk menolong Farzana. Namun, polisi menolak dengan alasan tidak memiliki wewenang untuk membantu.

Di Pakistan, seorang wanita diharapkan mau menerima perjodohan yang diajukan keluarganya. Wanita yang menolak perjodohan dianggap tidak terhormat. Bagi beberapa keluarga di Pakistan, penolakan bahkan dapat diartikan jika wanita itu siap dibunuh demi kehormatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement