REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Para pemimpin G7 dalam pertemuan di Brussels menyatakan sedang mempertimbangkan sanksi baru untuk Rusia, Rabu (5/6). Dalam pernyataan bersama, mereka mengutuk aksi Moskow yang terus melanggar kedaulatan di daratan Ukraina.
''Kami bersatu dan mengutuk federasi Rusia yang terus melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina,'' kata mereka. Sanksi intensif, tambahnya, juga siap dilancarkan untuk Rusia jika diperlukan.
Pertemuan dilakukan tanpa Rusia yang sebenarnya menjadi anggota ke delapan kelompok industri terbesar dunia tersebut. Sejak aneksasi Rusia terhadap Crimea, G7 tidak lagi mengakui Rusia. Meski tak ikut dalam pertemuan bersama, Presiden Vladimir Putin dijadwalkan bertemu dengan satu per satu pemimpin negera G7 dalam perayaan D-Day, kecuali dengan Barack Obama.
Kontributor BBC, Chris Morris melaporkan para pemimpin G7 berusaha untuk menyelesaikan krisis besar yang terjadi antara Rusia dan Barat. Kanselir Jerman, Angela Merkel mengatakan mereka tidak bisa lagi melihat kondisi tak stabil di Ukraina.
Ia mengatakan ada tiga langkah yang akan dilakukan G7 selanjutnya. Yaitu, mendukung ekonomi Ukraina, berunding dengan Rusia dan jika tidak ada kemajuan, sanksi untuk Rusia yang lebih berat akan diterapkan.