REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mendesak pemerintah Ukraina untuk berhati-hati dalam menggunakan kekuatan militer terhadap separatis pro-Rusia di bagian timur negara itu.
"Hasil operasi militer di Ukraina Timur harus tidak memberikan lebih banyak dorongan untuk separatis," kata Steinmeier kepada surat kabar Tagesspiegel am Sonntag, Ahad (8/6).
Dalam situasi tegang demikian, ia menambahkan Ukraina diminta berhati-hati dalam pengertian sesuai proporsi dalam penggunaan kekuatan militer. Ini perlu diperhatikan dengan melihat sikap Rusia telah mengalami perubahan.
Sebelumnya, Jerman berulang kali menyerukan Kremlin agar membantu stabilisasu Ukraina selepas aneksasi atas Crimea. Seruan ini disampaikan setelah ada kebuntuan solusi di Ukraina Timur.
Pada peringatan D-Day, Kanselir Angela Merkel mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Rusia memiliki "tanggung jawab besar" untuk membantu membawa perdamaian ke Ukraina. Steinmeier juga mengatakan bahwa Rusia harus melakukan apa yang bisa untuk membantu menstabilkan situasi, dan bahwa itu adalah penting bagi Moskow untuk mendukung secara terbuka integritas wilayah Ukraina, dan menolak semua upaya yang ditujukan untuk divisi.