REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM-- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu meminta komunitas internasional untuk mendukung Yordania dalam perang melawan "ekstremisme Islam", Ahad (29/6). Ia juga meminta semua pihak mendukung kemerdekaan Irak Kurdi.
''Kita perlu mendukung upaya masyarakat internasional untuk memperkuat Jordan dan mendukung aspirasi kemerdekaan Kurdi,'' kata Netanyahu dalam sebuah pidato untuk Institut Studi Keamanan Nasional di Tel Aviv, dikutip AFP.
Ia mengatakan adalah tugas bersama untuk memastikan Yordania bisa bertahan. Komentarnya muncul pasca laporan di media Israel bahwa para pejabat di Tel Aviv takut militan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) dapat memperpanjang kekuasaan mereka ke daerah-daerah Yordania setelah merebut bagian-bagian dari Irak dalam beberapa pekan terakhir.
Di Suriah, pejuang ISIL telah menguasai sebagian besar wilayah Deir Ezzor dekat perbatasan Irak, Raqa dan bagian provinsi Aleppo. Di Irak, mereka menguasai wilayah cukup besar di bagian utara dan barat. Netanyahu menyerukan kemerdekaan bagian wilayah Kurdistan Irak dimana pasukan keamanan Kurdi Peshmerga telah dimobilisasi dalam penyebaran yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memerangi ISIL.
Netanyahu menyerukan keprihatinan atas gelombang penguasaan ISIL, yang bisa mencapai Yordania dalam waktu yang sangat singkat. ''Kita harus mampu menghentikan terorisme dan fundamentalisme yang dapat menjangkau kita dari timur di garis Yordania dan di pinggiran kota Tel Aviv,'' kata dia.
ISIL pada Ahad menyatakan telah mendirikan sebuah "kekhalifahan", atau negara Islam di Irak dan Suriah. Para jihadis mengatakan negara akan menyebar dari Aleppo di Suriah utara ke Diyala di Irak timur.
[removed][removed] [removed][removed]