REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT-- Kelompok gerilyawan Negara Islam (ISIL) merebut kota penting perbatasan Suriah, Albu Kamal Selasa setelah pertempuran seru dengan para petempur saingannya, kata satu badan pemantau.
Seorang juru bicara pemberontak yang memerangi IS serta pemerintah Presiden Bashar al-Assad mengatakan gerilyawan ISIL merebut kota itu setelah mendatangkan para petempur bantuan dari Irak, tempat mereka menguasai sejumlah daerah dalam satu serangan kilat.
Penguasaan atas kota itu terjadi dua hari setelah IS mengumumkan satu "kekhalifahan" di wilayah yang mereka rebut baik di Suriah maupun Irak, dan memerintahkan para warga Muslim dunia untuk patuh kepada pemimpinnya Abu Bakr al-Baghdadi.
Negara Islam (IS) yang sebelumnya bernama Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) menguasai Albu Kamal di provinsi kaya minyak Deir Ezzor, setelah pertempuran seru melawan pemberontak Front Al-Nusra yang punya hubungan dengan Al Qaida," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Omar Abu Leyla, juru bicara gerilywan untuk Provinsi Deir Ezzor mengemukakan kepada AFP, pertempur berlangsung seru. Tetapi IS menang dalam babak ini. Ia mengatakan para petempur meraih kemenangan setelah mendatangkan pasukan bsntuan dari Irak ke Suriah Senin malam.
Pertempuran berlangsung selama beberapa bulan di Deir Ezzor antara para petempur IS dan pemberontak yang didukung Front Al Nusra. Pemberontak menguasai lapangan mereka untuk sebagian besar waktu tetapi gerilyawan IS didukung terutama karena senjata-senjata berat yang ditinggalkan pasukan Irak dalam serangan kilat, kata Abu Leyla. Ratusan keluarga meninggalkan Albu Kamal ketika IS mengambil alih kota itu, katanya.
SOHR melaporkan pertempuran meletus d Sheil, satu pangkalan Front Al-Nusra sekitar 100km utara Albu Kamal. Dan pesawat-pesawat tempur pemerintah Suriah melancarkan empat serangan udara ke Albu Kamal setelah IS merebut kota itu, tambah SOHR yang bermarkas di Inggris itu.
Angkatan udara juga menyerang Raqa, pangkalan IS di Suriah utara. Pemerintah jarang menyerang posisi-posisi IS, tetapi sebaliknya menargetkan pemberontak yang berusaha menggulingkan Bashar, sampai tiga minggu lalu ketika gerilyawan itu memimpin seragan milisi Sunni di Irak.
Juga d Raqa, kelompok gerilyawan itu menahan empat pria, dua dari mereka dituduh tidak melaksanakan puasa, tambah SOHR. Dekat Damaskus, IS berperang menghadapi Tentara Islam, satu kelompok pemberontak yang kuat yang sedang bergerak maju, memaksa gerilyawan mundur dari sebagian besar kota Midaa, kata SOHR.
Perang Suriah dimulai sebagai satu pemberontakan damai menuntut penggulingan Bashar, tetapi meluas menjadi konflik menghancurkan setelah pemerintah menindak keras para pembangkang.
[removed][removed] [removed][removed]