REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD-- Penembakan di barat Baghdad menewaskan komandan divisi ke-enam Angkatan Bersenjata Irak, Senin, kata juru bicara keamanan Perdana Menteri Nuri al-Maliki. Staf Mayor Jenderal Najm Abdullah al-Sudani dibunuh oleh tembakan musuh di barat ibu kota Irak, kata Letnan Jenderal Qassem Atta kepada AFP melalui pesan teks.
Maliki mengeluarkan pernyataan menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Sudani, yang mati syahid di medan perang. Perdana menteri menghadiri pemakaman Sudani pada Senin bersama dengan pejabat Menteri Pertahanan Saadun al-Dulaimi dan berbagai pejabat senior, kata kementerian pertahanan.
Sudani tewas di dekat tempat pasukan keamanan yang telah terkunci kebuntuan selama berbulan-bulan dengan gerilyawan yang telah menguasai kota Fallujah. Pemerintah kehilangan kendali atas Fallujah dan bagian-bagian terdekat Ramadi pada Januari, dan pasukan Irak sejauh ini gagal untuk merebut kembali tempat-tempat itu.
Baru-baru ini, serangan yang dipimpin para pelaku jihad menyerbu satu daerah luas di empat provinsi utara Baghdad dan daerah-daerah lainnya di Anbar, menggusur ratusan ribu orang, mengkhawatirkan masyarakat internasional dan menjadikan tumpukan tekanan pada Maliki saat ia berupaya untuk meraih masa jabatan ketiganya sebagai perdana menteri.
Sudani adalah yang terbaru dalam serangkaian pejabat senior Irak dibunuh oleh gerilyawan dan korban berperingkat tertinggi sejak serangan militan mulai 9 Juni. Pada 29 Desember, seorang pembom bunuh diri meledakkan satu kendaraan berisi bahan peledak di dekat konvoi militer di kota Mosul, menewaskan empat tentara, di antara mereka seorang brigadir jenderal, kolonel dan letnan kolonel.
Lima perwira senior, termasuk seorang komandan divisi, berada di antara 15 tentara yang tewas dalam satu operasi terhadap gerilyawan di Provinsi Anbar, Irak, pada 21 Desember.