Senin 14 Jul 2014 08:00 WIB

Parlemen Baru Irak Kembali Tunda Sidang

Kekerasan masih terus melanda Irak.
Foto: Reuters/Ako Rasheed
Kekerasan masih terus melanda Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD-- Parlemen baru Irak pada Ahad kembali menunda sidang untuk mengisi kekosongan jabatan pimpinan, setelah upaya lain gagal menyelesaikan silang pendapat di kancah politik negeri yang dilanda pertempuran itu.

"Sidang ditunda sampai Selasa pukul 11.00 (15.00 WIB)," kata Mahdi Al-Hafidh, Penjabat Ketua Parlemen kepada anggota dewan, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam.

Ia menambahkan penundaan yang mengecewakan tersebut terjadi akibat kegagalan di kalangan berbagai kelompok politik untuk saling menyepakati calon tiga posisi utama di negeri itu; ketua, presiden dan perdana menteri.

"Setakat ini, tak ada konsensus mengenai nama calon, dan kita memiliki waktu dua hari untuk melakukan pembahasan lebih lanjut," kata Al-Hafidh.

Ia mendesak semua unsur politik agar berusaha keras mengirim rencana yang layak guna memulihkan kehidupan politik normal di negeri tersebut. "Situasi tak bisa memikul penundaan lagi, jadi saya mendesak semua blok agar memikul tanggung jawab dan memperlihatkan keluwesan," katanya.

Sebelumnya, parlemen baru itu bersidang setelah lewat tengah hari, ketika sebanyak 233 dari 328 anggota parlemen menghadiri sidang tersebut. Mereka dijadwalkan memilih ketua baru setelah politisi Arab Sunni pada Sabtu larut malam berhasil memilih Salim Al-Jubouri sebagai calon ketua Dewan Legislatif.

Mereka juga direncanakan memilih dua wakil ketua dalam sidang selanjutnya. Parlemen Irak mulanya dijadwalkan mengadakan sidang pertama pada 1 Juli, tapi perbedaan politik membuatnya mundur sampai 8 Juli, lalu menjadi 13 Juli.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement