REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI – Presiden Republik Afrika Tengah memecat perdana menteri dan 20 anggota pemerintahan transisionalnya. Pemecatan perdana menteri Andre Nzapayeke pada Selasa kemarin dilakukan setelah pembicaraan perdamaian dengan pemberontak gagal.
Pemerintah transisional kembali dibentuk pada Januari yang bertugas mempersiapkan pemilu pada awal tahun depan. Setelah pembicaraan dengan militan Kristen dan pemberontak Muslim, presiden mengatakan akan membuat pemerintahannya lebih inklusif.
Hingga kini belum ada pengumuman terkait siapa yang akan menggantikan perdana menteri. Meskipun begitu diperkirakan seorang politisi Muslim akan dipilih untuk menggantikannya. Negara tersebut tengah mengalami kekerasan sekterian sejak Desember 2013 ketika para militan Kristen menyerang ibukota.