REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (6/8), memerintahkah pemboikotan terhadap sejumlah produk pertanian Amerika Serikat dan Eropa. Larangan impor dilakukan untuk membalas, sanksi yang diberikan Barat pada Rusia terkait krisis Ukraina.
Pemboikotan rencananya akan dilakukan selama satu tahun. Daftar lengkap dari produk yang dilarang atau dibatasi, akan diterbitkan pada Kamis (7/8). Namun kantor berita negara RIA Novosti mengutip juru bicara pengawas keamanan pangan VPS Rusia Alexei Alexeenko menyatakan, Rusia akan memboikot semua produk yang diproduksi Amerika Serikat.
Alexeenko juga mengatakan, semua buah-buahan dan sayuran asal negara-negara di Uni Eropa juga akan dilarang.Keputusan Rusia memboikot dilakukan sebagai balasan atas sanksi yang dijatuhkan Barat pada Rusia. Pekan lalu, untuk pertama kalinya Uni Eropa dan AS menargetkan saknsi pada seluruh sektor ekonomi Rusia.
Rakyat Rusia selama ini sangat bergantung pada bahan makanan impor. Sebagian besar bahan makanan impor Rusia berasal dari Barat. Departemen Pertanian AS mencatat, tahun lalu impor makanan dan pertanian Rusia dari AS mencapai 1,3 miliar dolar.
Sementara pada 2013 tercatat, ekspor pertanian Uni Eropa ke Rusia mencapai 15,8 miliar dolar.Sementara menurut Komisi Eropa, Rusia tahun lalu mengimpor makanan senilai 43 miliar dolar dari Eropa. Rusia membeli 28 persen dari ekspor buah dan 21,5 persen ekspor sayuran pada 2011. Rusia juga merupakan pembeli terbesar kedua unggas AS setelah Meksiko, tahun lalu.
Selain itu, AS juga mengimpor delapan persen daging ayamnya ke Rusia.Krisis di Ukraina membuat AS dan Uni Eropa menjatuhkan tuduhan pada Rusia. Rusia dianggap mencaplok wilayah Crimea, Ukraina, pada Maret lalu. Peristiwa tersebut memicu ketegangan di timur Ukraina. Juru bicara Gedung Putih Laura Lucas Magnuson mengecam langkah pemboikotan rusia.
Menurut Magnuson memboikot perusahaan atau produk Barat hanya akan memperdalam isolasi internasional Rusia. Hal tersebut menurutnya akan membawa kerugian lebih lanjut untuk perekonomian Rusia sendiri.
Perintah yang dikeluarkan Putin menunjukkan, meski menderita akan sanksi Barat, Rusia tetap enggan mundur dari Ukraina. Rusia selama ini membantah tuduhan mempersenjatai pemberontak Ukraina.
Menanggapi aksi boikot Rusia, Presiden AS Barack Obama memberikan komentarnya. Ia mengatakan sanksi yang diberikan pada Rusia dimaksudkan untuk memberi tekanan besar pada Rusia terkait perannya dalam krisis Ukraina.
Menurut Obama ini menjadi pilihan Presiden Putin, apakah ia akan mencoba menyelesaikan masalah di Ukraina timur melalui diplomasi dan damai atau melanjutkan aksinya. " Dalam hal ini ia akan menyakiti perekonomian dan orang-orangnya sendiri dalam jangka panjang," ungkap Obama.